Ni Wayan Pujiastuti (Analis Kebijakan Ahli Madya)
Setiap tanggal 20 Mei, kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional sebagai momen bersejarah lahirnya kesadaran kolektif untuk merdeka dan bersatu. Berawal dari berdirinya Boedi Oetomo pada 1908, tonngak ini menandai kebangkitan semangat nasional yang menjadi pondasi lahirnya Indonesia.
Hari Kebangkitan Nasional bukan sekadar seremoni tahunan melainkan panggilan untuk meneguhkan kembali cita-cita perjuangan membangun bangsa yangmerdeka, bersatu, berdaulat, adil,dan makmur.
Kini, lebih dari seabad masa itu, Indonesia menghadapi tantangan yang berbeda namun tak kalah berat. Transformasi digital, ancaman disinformasi, ketimpangan sosial, serta ancaman terhadap harmoni keberagaman menjadi tantangan nyata yang harus dijawab oleh seluruh elemen bangsa.
Disisi lain, krisis global, disrupsi teknologi, dan dampak perubahan iklim memaksa bangsa ini untuk terus adaptif, resilien, dan kolaboratif dalam menghadapi masa depan. Dalam konteks ini, semangat kebangkitan harus diterjemahkan bukan hanya dalam retorika, melainkan dalam kerja nyata.
Tema peringatan tahun ini, “Bangkit Bersama, Wujudkan Indonesia Kuat”, mencerminkan pentingnya sinergi semua pihak. “Bangkit Bersama” berarti kebangkitan tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Butuh gotong royong dan komitmen bersama. Sementara “Indonesia kuat” bukan sekedar impian, tetap sebuah tujuan yang harus diwujudkan melalui sistem yang adil, pelayanan publik yang berkualitas, dan integritas seluruh aparatur Negara. Dalam konteks inilah, peran ASN menjadi sangat sentral. Karena ASN adalah wajah Negara yang pertama kali dilihat masyarakat ketika mereka membutuhkan layanan, keadilan, dan pengayoman.
Sebagai Aparatur Sipil Negara, kita harus menjawab semangat kebangkitan ini dengan tindakan konkrit. Mulai dari memperkuat integritas dalam bekerja, memberikan pelayanan terbaik tanpa diskriminasi, serta terus belajar dan berinovasi agar mampu mengikuti dinamika zaman. ASN bukan hanya pelaksana adminitrasi, tetapi harus tampil sebagai motor transformasi, fasilitator perubahan, dan penjaga moralitas publik. Etos kerja, profesionalisme, dan sesitivitas terhadap kebutuhan masyarakat harus menjadi standar utama yang dipegang setiap waktu.
Bangsa ini tidak akan kuat karena infrastruktur yang megah atau teknologi yang canggih. Bangsa ini kuat karena orang-orang di dalamnya memiliki integritas, memiliki komitmen untuk melayani, dan memiliki keberanian untuk berubah. Semua itu dimulai dari kita, para ASN. Mari jadikan Hari Kebangkitan Nasional sebagai momentum untuk memperbaruai komitmen, menyatukan semangat, dan melangkah bersama demi Indonesia yang ebih kuat dan bermartabat.
Ni Wayan Pujiastuti (Analis Kebijakan Ahli Madya)