Setelah berbulan-bulan hanya berupa rumor dan bocoran, Nintendo akhirnya mengonfirmasi spesifikasi teknis dari konsol Nintendo Switch 2.
Konsol hybrid penerus Switch generasi pertama ini membawa peningkatan besar dari sisi prosesor, grafis, memori, hingga fitur modern seperti DLSS dan ray tracing.
Informasi ini juga memperjelas sejumlah batasan teknis yang harus dihadapi para pengembang game saat bekerja dengan platform terbaru Nintendo.
Prosesor Custom dan GPU Berbasis Ampere
Nintendo Switch 2 menggunakan System-on-Chip (SoC) Nvidia T239, sebuah prosesor yang dirancang khusus untuk Nintendo. Ini menjadi langkah signifikan dibanding Switch generasi pertama yang menggunakan Tegra X1 versi standar.
Baca juga: Perbandingan Nintendo Switch 2 vs Steam Deck: Mana yang Terbaik di 2025?
Switch 2 memakai CPU ARM Cortex A78C octa-core yang berjalan pada arsitektur ARMv8 64-bit. Dari delapan inti yang tersedia, dua di antaranya disediakan untuk sistem operasi, menyisakan enam inti untuk digunakan pengembang game.
Kecepatan CPU bervariasi tergantung mode: 998MHz saat docked dan 1101MHz di mode handheld, dengan batas maksimal 1.7GHz.
Sementara itu, GPU menggunakan arsitektur Ampere, mirip dengan yang digunakan dalam kartu grafis RTX 30-series.
Terdapat 1536 CUDA cores yang menghasilkan performa hingga 3.072 TFLOPs di mode docked, dan sekitar 1.71 TFLOPs di handheld. Teknologi ini mendukung DLSS dan ray tracing, meski fitur RT belum banyak terlihat di game saat ini.
Memori dan Penyimpanan yang Jauh Lebih Modern
Switch 2 dilengkapi RAM 12GB LPDDR5X dengan bandwidth mencapai 102GB/s dalam mode docked dan 68GB/s di mode handheld.
Dari total memori tersebut, 3GB dialokasikan untuk sistem, sehingga tersisa 9GB untuk pengembang, sebuah peningkatan signifikan dibanding Switch 1 yang hanya menyediakan 3.2GB.
Penyimpanan internal pun meningkat ke 256GB UFS, dengan dukungan ekspansi hingga 2TB melalui kartu MicroSD Express.
Switch 2 juga dibekali FDE (file decompression engine) khusus, memungkinkan proses dekompresi file game dilakukan secara efisien tanpa membebani CPU.
Layar 1080p HDR
Nintendo juga membenamkan layar LCD 7,9 inci dengan resolusi 1080p, dukungan HDR10, VRR hingga 120Hz, serta touchscreen kapasitif 10 titik.
Sayangnya, VRR hanya tersedia di layar internal, belum mendukung VRR via HDMI karena keterbatasan pada konversi DisplayPort ke HDMI di dock.
Baca juga: Shuhei Yoshida: Nintendo Mulai Kehilangan Identitas Karena Switch 2
Nintendo tampaknya serius memanfaatkan kecerdasan buatan lewat implementasi DLSS hingga versi 3x dan DLAA. Hal ini dikonfirmasi oleh pengembang game besar seperti CD Projekt RED yang sudah menguji DLSS dalam judul seperti Cyberpunk 2077.
Selain itu, fitur Game Chat yang diperkenalkan memiliki dampak terhadap performa, dan pengembang diberi alat untuk menguji dampaknya terhadap sistem.
Dengan hadirnya spesifikasi resmi Nintendo Switch 2, kini penggemar dan pengembang game memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai potensi dan keterbatasan perangkat ini.
Meski tidak ikut dalam “perang spek” melawan PlayStation dan Xbox, Nintendo tetap menunjukkan bahwa mereka punya visi tersendiri.
Perbandingan Spesifikasi Switch 2 dan Switch 1
Switch 2: Nvidia T239 |
Switch 1: Nvidia Tegra X1 |
|
CPU Architecture |
8x ARM Cortex A78C |
4x ARM Cortex A57 |
CPU Clocks |
998MHz (docked), 1101MHz (mobile), Max 1.7GHz |
1020 MHz (docked/mobile), Max 1.785GHz |
CPU System Reservation |
2 cores (6 available to developers) |
1 core (3 available to developers) |
GPU Architecture |
Ampere |
Maxwell |
CUDA Cores |
1536 |
256 |
GPU Clocks |
1007MHz (docked), 561MHz (mobile), Max 1.4GHz |
768MHz (docked), up to 460MHz (mobile), Max 921MHz |
Memory/Interface |
128-bit/LPDDR5 |
64-bit/LPDDR4 |
Memory Bandwidth |
102GB/s (docked), 68GB/s (mobile) |
25.6GB/s (docked), 21.3GB/s (mobile) |
Memory System Reservation |
3GB (9GB available for games) |
0.8GB (3.2GB available for games) |