Dua tunggal putra andalan Indonesia, Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo, resmi mengundurkan diri dari Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk meniti karier sebagai pemain profesional mandiri. Keputusan ini diumumkan dalam konferensi pers di Pelatnas Cipayung, Jakarta, menandai babak baru dalam perjalanan karier kedua atlet.
Jonatan Christie, atau yang akrab disapa Jojo, bergabung dengan Pelatnas PBSI pada 2013 sebagai pemain muda berbakat. Dengan dedikasi dan kerja keras, ia menjelma menjadi salah satu tunggal putra terbaik dunia.
Sementara itu, Chico Aura Dwi Wardoyo memulai perjalanan di Pelatnas pada pertengahan 2016. Pemain kelahiran Jayapura ini menunjukkan potensi besar sejak era junior, termasuk meraih medali perak Kejuaraan Dunia Junior.
Kedua atlet ini telah menorehkan sejarah panjang bersama PBSI, mengharumkan nama Indonesia di berbagai ajang internasional.
Selama di Pelatnas, Jonatan Christie mencatatkan prestasi cemerlang. Ia meraih gelar juara All England 2024, mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting di final, serta menjadi bagian penting tim Indonesia di berbagai kejuaraan beregu.
Jojo juga pernah menembus peringkat 2 dunia dan konsisten bersaing di turnamen level Super 1000. Salah satu momen bersejarahnya adalah membawa Indonesia meraih emas beregu putra di SEA Games.
Chico Aura Dwi Wardoyo, meski sering berada di bawah bayang-bayang seniornya, juga punya catatan prestasi membanggakan. Ia memenangkan Singapore Open 2022 dan Taiwan Open 2023, serta mencapai final Indonesia Masters 2023. Chico turut menyumbang emas beregu putra di SEA Games 2023 dan meraih perak di nomor tunggal putra. Meski performanya sempat menurun belakangan, dedikasinya untuk bulutangkis Indonesia tak pernah diragukan.
PBSI menyampaikan penghormatan atas keputusan Jonatan dan Chico melalui pernyataan resmi:
“Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo memutuskan untuk memasuki fase baru menjadi pemain profesional dan tidak lagi berlatih di pelatnas PBSI. PBSI menghormati keputusan ini sebagai bentuk transformasi menuju sistem pembinaan yang lebih adaptif, fleksibel namun tetap terukur dan bertanggung jawab. Walaupun berlatih di luar pelatnas, Jojo dan Chico tetap berada di naungan PBSI dan tetap mewakili Indonesia di turnamen-turnamen internasional. Ini adalah langkah kolaboratif dalam pembinaan nasional yang bertujuan satu: mengangkat prestasi bulutangkis Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Dimanapun Jojo dan Chico berlatih, semangatnya tetap Merah-Putih dan pengabdiannya tetap untuk Indonesia.”
Wakil Ketua Umum PBSI, Taufik Hidayat, menegaskan bahwa kedua pemain tetap menjadi bagian dari keluarga besar PBSI. Mereka akan terus dipantau dan didukung secara teknis untuk memastikan kontribusi maksimal bagi Indonesia di kancah global.
Alasan Jonatan Christie Mundur
Jonatan Christie mengungkapkan bahwa keputusan ini berawal dari kekecewaan pasca-Olimpiade Paris 2024. “Kalau boleh cerita sedikit, sebenarnya awal ini bermula setelah Olimpiade Paris. Kami semua sudah komitmen dan berusaha maksimal, tapi hasilnya belum sesuai harapan. Saya pribadi cukup kecewa,” kata Jonatan dalam konferensi pers di Pelatnas PBSI, Kamis, 15 Mei 2025.
Selain faktor emosional, alasan pribadi juga memengaruhi keputusannya. Jonatan menyebut tantangan logistik sebagai salah satu pertimbangan.
“Dari rumah saya ke Cipayung jaraknya cukup jauh dan membutuhkan penyesuaian. Saya memberanikan diri menyampaikan keinginan untuk menjadi pemain profesional,” ujarnya.
Meski demikian, ia menegaskan komitmennya untuk tetap mengharumkan nama bangsa.
“Di mana pun saya berlatih, saya tetap membawa nama Indonesia,” tambah Jojo.
Keputusan ini bukan akhir dari perjuangan kedua pemain. Baik Jonatan maupun Chico akan kembali ke klub masing-masing, namun tetap berada di bawah naungan PBSI.
Mereka diharapkan terus bersinar di turnamen internasional, membawa semangat Merah-Putih. PBSI juga tengah mempersiapkan regenerasi di sektor tunggal putra, dengan nama-nama seperti Alwi Farhan dan M. Zaki Ubaidillah sebagai harapan masa depan menuju Olimpiade 2028.
Langkah Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo ini menjadi cerminan transformasi bulutangkis Indonesia menuju sistem yang lebih fleksibel. Dengan semangat baru, keduanya siap menorehkan prestasi di jalur profesional, sembari tetap mengusung kebanggaan bangsa.