Bitcoin adalah mata uang digital pertama yang mengubah cara dunia memandang sistem keuangan.
Sejak diluncurkan pada tahun 2009, Bitcoin telah menarik perhatian investor global karena nilainya yang terus meningkat, bahkan mencapai puluhan ribu dolar per koin.
Tapi siapa sebenarnya pencipta Bitcoin? Dan bagaimana sejarah panjangnya hingga menjadi aset digital paling bernilai saat ini?
Siapa Itu Satoshi Nakamoto, Pencipta Bitcoin?
Nama Satoshi Nakamoto diyakini luas sebagai identitas samaran dari sosok misterius di balik lahirnya Bitcoin, terutama di kalangan penggemar aset kripto.
Hingga kini, identitas aslinya masih menjadi teka-teki besar karena minimnya informasi yang bisa diverifikasi.
Baca juga: Teknologi Orb: Pemindai Iris Mata Canggih di Balik Proyek Worldcoin yang Viral
Meski begitu, sejumlah pihak meyakini bahwa Nakamoto merupakan seorang pakar kriptografi yang berasal dari kawasan Amerika Serikat atau Eropa, namun tinggal di Jepang.
Satoshi pertama kali muncul ke publik pada Oktober 2008 melalui sebuah whitepaper berjudul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System.”
Dalam tulisan itu, ia memaparkan konsep mata uang digital terdesentralisasi yang tidak bergantung pada institusi keuangan tradisional. Teknologi yang digunakan adalah blockchain, sebuah sistem pencatatan data digital yang transparan dan tidak bisa diubah.
Pada Januari 2009, Satoshi meluncurkan jaringan Bitcoin dengan melakukan mining pada blok pertama, yang disebut “Genesis Block”.
Ia juga turut aktif dalam komunitas pengembang, berkomunikasi lewat forum online, dan terus menyempurnakan kode sumber Bitcoin.
Namun, pada akhir 2010, Satoshi tiba-tiba menghilang dan tidak pernah muncul kembali hingga saat ini. Identitas aslinya pun masih menjadi misteri besar dalam dunia kripto.
Sejarah Harga Bitcoin dari Tahun ke Tahun
Pada awal peluncurannya, Bitcoin hampir tidak memiliki nilai. Hanya segelintir orang yang tertarik, sebagian besar adalah kalangan programmer dan penggemar teknologi.
Transaksi Bitcoin pertama yang tercatat secara publik adalah saat 10.000 BTC ditukar dengan dua loyang pizza pada tahun 2010. Inilah yang kemudian dikenal sebagai “Bitcoin Pizza Day”.
Baca juga: Bikin Heboh Bekasi, Komdigi Bekukan Izin Worldcoin dan WorldID!
Tahun 2011, harga Bitcoin mencapai $1 untuk pertama kalinya. Kemudian pada 2013, nilainya melonjak menjadi sekitar $1.000, namun tak lama jatuh kembali.
Perjalanan harga Bitcoin memang selalu penuh fluktuasi, namun trennya tetap naik dari tahun ke tahun.
Kenaikan signifikan terjadi pada akhir 2017 saat harga Bitcoin menyentuh hampir $20.000. Sayangnya, harga ini kembali anjlok ke level $3.000 di akhir 2018.
Namun kondisi itu tidak berlangsung lama. Pada November 2021, Bitcoin mencetak rekor tertinggi sebesar $69.000 per BTC.
Setelah mengalami koreksi, Bitcoin kembali memecahkan rekor baru. Pada 14 Maret 2024, harga Bitcoin tembus ke angka tertinggi sepanjang masa (ATH) sebesar $73.737,94.
Angka ini menunjukkan bahwa minat pasar terhadap aset digital tetap tinggi dan pertumbuhan jangka panjangnya masih sangat potensial.
Pengaruh Bitcoin di Indonesia
Di Indonesia, Bitcoin telah mendapatkan pengakuan sebagai komoditas digital yang dapat diperdagangkan secara legal.
Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) adalah lembaga yang mengatur dan mengawasi perdagangan kripto di dalam negeri.
Namun, penggunaan Bitcoin sebagai alat pembayaran masih dilarang oleh Bank Indonesia dan OJK.
Meskipun demikian, peminat kripto di Indonesia terus bertambah. Platform seperti Indodax, Tokocrypto, dan Luno menjadi tempat populer untuk membeli dan menjual Bitcoin.
Selain itu, edukasi mengenai blockchain dan mata uang digital mulai digencarkan, baik oleh pemerintah maupun komunitas kripto.
Dompet digital atau wallet Bitcoin juga menjadi bagian penting dari ekosistem kripto. Dengan wallet, pengguna dapat menyimpan, menerima, dan mengirim Bitcoin secara aman.
Teknologi ini memberikan kemudahan dan keamanan setara bahkan melebihi sistem keuangan tradisional.