Alibaba Group resmi meluncurkan Qwen3, generasi terbaru dari seri Large Language Model (LLM) open-source andalan mereka. Tidak hanya sekadar pembaruan teknis, Qwen3 hadir dengan lompatan besar lewat penerapan hybrid reasoning, sebuah pendekatan inovatif yang memungkinkan AI berpikir seperti manusia, dan sekaligus mampu merespons cepat layaknya mesin super responsif.
Peluncuran Qwen3 menjadi bukti keseriusan Alibaba dalam menciptakan ekosistem AI yang kuat, fleksibel, efisien, dan inklusif – serta mendorong standar baru dalam pengembangan AI open-source tingkat lanjut di seluruh dunia.
Qwen3 dirilis dalam enam model dense dengan ukuran parameter mulai dari 0,6 miliar hingga 32 miliar, serta dua model Mixture-of-Experts (MoE) yaitu Qwen3-30B-A3B dan Qwen3-235B-A22B.
Semua model ini kini tersedia secara gratis dan open-source di berbagai platform global seperti Hugging Face, GitHub, dan ModelScope.
Kehadiran Qwen3 memberikan fleksibilitas tinggi untuk digunakan di berbagai platform, mulai dari smartphone, kacamata pintar, kendaraan tanpa pengemudi, perangkat IoT, hingga sistem robotika canggih. Hal ini membuka peluang baru bagi developer dan perusahaan teknologi untuk mengintegrasikan AI secara lebih luas dalam kehidupan sehari-hari.
Yang menjadikan Qwen3 benar-benar game changer adalah debutnya dalam kemampuan hybrid reasoning, yakni kemampuan AI untuk beralih antara mode berpikir dan tidak berpikir secara dinamis, sesuai dengan tingkat kompleksitas tugas yang dihadapi.
Mode berpikir digunakan untuk menangani persoalan kompleks seperti pemrograman, perhitungan matematika multi-langkah, deduksi logis, dan penggunaan alat tertentu.
Sedangkan mode non-berpikir diaktifkan ketika sistem membutuhkan respon cepat dan efisien untuk percakapan ringan atau tugas-tugas sederhana.
Melalui API Qwen3, developer bahkan bisa mengatur seberapa panjang proses berpikir model ini – hingga 38.000 token – memberikan keseimbangan sempurna antara kecerdasan mendalam dan efisiensi daya komputasi.
Qwen3 dilatih menggunakan dataset lebih dari 36 triliun token, menjadikannya dua kali lebih besar dibanding generasi sebelumnya, Qwen2.5.
Model ini dibentuk lewat empat tahap pelatihan revolusioner yaitu Cold start long chain-of-thought (CoT), Reinforcement learning (RL) berbasis penalaran, Fusi mode berpikir (thinking-mode fusion) dan Reinforcement learning general
Hasilnya? Model yang tidak hanya pintar, tetapi juga mampu berpikir panjang dan lebih manusiawi dalam menyelesaikan masalah.
Qwen3 membawa sederet keunggulan utama yang membuatnya melampaui banyak model komersial dan open-source saat ini antara lain dukungan multibahasa luas dengan 119 bahasa dan dialek secara natural, termasuk dalam penerjemahan dan pemrosesan instruksi multibahasa tingkat lanjut.
Qwen3 juga punya kemampuan Agen AI Canggih: Dukungan native terhadap Model Context Protocol (MCP) dan pemanggilan fungsi tingkat lanjut, membuat Qwen3 cocok untuk pengembangan agen AI otomatis dan otonom.
Penalaran dan logika tingkat tinggi dengan mencapai skor tinggi dalam berbagai benchmark global, seperti AIME25 (penalaran matematika), LiveCodeBench (kemampuan pengkodean), BFCL (penggunaan alat dan pemrosesan fungsi). Arena-Hard (pengujian pengikutan instruksi rumit)
Selain itu penyesuaian terhadap preferensi manusia dengan memberikan pengalaman interaksi yang lebih alami, baik dalam menulis cerita kreatif, bermain peran, hingga percakapan berkelanjutan yang ekspresif.
Qwen3 kini menjadi teknologi inti di balik “Quark”, aplikasi asisten AI andalan milik Alibaba. Selain itu, versi API akan segera tersedia melalui platform Model Studio, memungkinkan para pengembang untuk mengintegrasikan kemampuan Qwen3 ke dalam aplikasi mereka sendiri.
Sejak kemunculan seri Qwen, Alibaba telah mengumpulkan lebih dari 300 juta unduhan model secara global. Lebih dari 100.000 model turunan yang dibangun oleh komunitas pengembang di seluruh dunia.
Hal ini menjadikan Qwen sebagai salah satu model AI open-source paling populer dan berpengaruh saat ini.