Masa depan di mana manusia tidak lagi membutuhkan ponsel untuk terhubung ke dunia digital kini semakin nyata. Perusahaan neuroteknologi milik Elon Musk, Neuralink Corp., tengah berada di garis depan revolusi tersebut.
Dilaporkan oleh Bloomberg, Neuralink sedang bersiap mengumpulkan dana investasi baru sebesar $500 juta dengan valuasi pra-pendanaan mencapai $8,5 miliar.
Langkah ini mempertegas ambisi besar Musk untuk membawa dunia ke era baru, di mana chip otak menggantikan fungsi smartphone, dan memungkinkan manusia berselancar di internet, bermain game, bahkan berkomunikasi, semua hanya dengan pikiran.
Didirikan Elon Musk dengan visi untuk menyatukan manusia dan mesin, Neuralink pada awalnya tampak seperti mimpi sains fiksi. Namun kini, perusahaan tersebut menjadi pusat perhatian investor global.
Pada tahun 2023, valuasi Neuralink masih berada di kisaran $5 miliar, berdasarkan transaksi saham privat yang dilaporkan oleh Reuters. Sebelumnya, perusahaan ini telah berhasil menghimpun $280 juta dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh Founders Fund milik miliarder Peter Thiel.
Kini, setelah menunjukkan keberhasilan teknologi implan otaknya dalam uji coba manusia pertama, Neuralink bersiap melompat ke level berikutnya.
Dikendalikan dengan Pikiran
Pada Januari 2024, Neuralink sukses melakukan implan otak pertamanya pada seorang pasien bernama Noland Arbaugh, seorang pria berusia 29 tahun yang mengalami kelumpuhan dari bahu ke bawah akibat kecelakaan.
Hasilnya sungguh luar biasa: hanya dengan berpikir, Arbaugh kini bisa mengendalikan kursor laptop, bermain catur online, menjelajah internet, hingga memposting di media sosial.
“Ini gila, sangat keren. Saya merasa sangat beruntung menjadi bagian dari ini. Rasanya setiap hari saya belajar hal baru. Saya tidak bisa menggambarkan betapa kerennya bisa melakukan ini,” ujar Arbaugh dalam video resmi Neuralink pada Maret lalu.
Meski sempat ditolak oleh Food and Drug Administration (FDA) AS karena alasan keamanan, Neuralink kini telah mendapatkan izin untuk melanjutkan uji klinis. Bahkan, menurut laporan Reuters, FDA sempat meminta sejumlah ilmuwan yang sebelumnya dipecat—termasuk yang mengulas perangkat Neuralink—untuk kembali bekerja.
Kini, Neuralink sedang mencari peserta kedua untuk uji coba lanjutan, yang disebut sebagai bagian dari teknologi “Cybernetic Telepathy”, di mana pengguna dapat mengendalikan perangkat digital hanya melalui sinyal otak.
Tidak Ada Lagi Smartphone
Lewat unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), Elon Musk menanggapi ilustrasi AI dirinya yang menggenggam ponsel dengan jaringan saraf di dahinya. Ia menegaskan bahwa di masa depan, ponsel akan menjadi usang.
“Di masa depan, tidak akan ada telepon, hanya Neuralinks,” tulis Musk di akun resminya.
Teknologi implan Neuralink, menurut Musk, tak hanya akan membantu mereka yang memiliki disabilitas, tetapi juga menjadi solusi untuk obesitas, autisme, depresi, dan skizofrenia. Ia bahkan membayangkan orang sehat pun akan datang ke klinik untuk menjalani pemasangan chip ini demi meningkatkan kemampuan mereka.
Meski Neuralink kerap mendominasi sorotan media, perusahaan ini bukan satu-satunya pemain di bidang neuroteknologi. Rival utamanya, Synchron Inc., juga tengah mengembangkan implan otak yang memungkinkan penderita gangguan motorik mengetik di komputer hanya dengan pikiran.
Namun, dengan dana raksasa, jaringan investor elit, dan sorotan dunia berkat Elon Musk, Neuralink saat ini berada di posisi terdepan dalam perlombaan menuju masa depan transhumanisme.