Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) kini tak hanya dimanfaatkan untuk fitur hiburan atau rekomendasi konten saja, tapi juga untuk perlindungan pengguna di media sosial.
Meta, perusahaan induk dari Instagram, Facebook, dan Messenger, baru saja mengumumkan langkah terbarunya yang menggunakan teknologi AI untuk mendeteksi usia pengguna.
Fitur ini dirancang untuk mencegah remaja di bawah umur mengakses fitur khusus dewasa, sekaligus memastikan mereka masuk ke dalam Teen Accounts yang sudah dibekali berbagai pengaturan keamanan tambahan.
Meta Gunakan AI untuk Deteksi Umur Pengguna Media Sosial
Dengan semakin tingginya kekhawatiran tentang dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental remaja, langkah Meta ini bisa dibilang sebagai respon atas dorongan publik dan regulator.
Seperti yang terungkap dalam laporan Pew Research terbaru, baik remaja maupun orang tua di Amerika Serikat mulai menyuarakan kekhawatiran tentang bagaimana konsumsi media sosial yang berlebihan mempengaruhi keseharian dan mental mereka.
Bahkan banyak remaja yang merasa bahwa platform ini harus bertanggung jawab atas efek buruk yang mereka alami.
Melihat tren tersebut, Meta sebenarnya sudah memperkenalkan Instagram Teen Accounts pada tahun lalu.
Akun ini memungkinkan orang tua untuk memantau aktivitas anaknya, membatasi waktu penggunaan, dan menyaring konten yang bisa diakses.
Kini, fitur serupa juga diterapkan ke Facebook dan Messenger agar perlindungan remaja bisa lebih luas lagi.
Namun yang menarik, Meta kini mengambil langkah lebih proaktif dengan memanfaatkan AI berbasis teknologi pendeteksi usia. Sistem ini akan memindai data dan perilaku pengguna untuk memastikan apakah usia yang dicantumkan di akun mereka benar.
Jika sistem mendeteksi adanya pengguna remaja yang mengaku lebih tua demi mengakses fitur khusus dewasa, akun mereka akan otomatis dipindahkan ke Teen Accounts dengan fitur keamanan tambahan.
Bagaimana Cara Kerja Teknologi AI Deteksi Usia dari Meta?
Meta menjelaskan bahwa teknologi AI yang mereka gunakan akan memindai perilaku pengguna, mulai dari aktivitas hingga interaksi yang dilakukan di platform.
Sistem ini tidak hanya mengandalkan tanggal lahir yang diinput pengguna saat mendaftar, tapi juga mengenali pola perilaku digital yang dianggap mencurigakan.
Misalnya, jika seorang pengguna yang mengaku berusia 22 tahun ternyata aktif di grup atau mengikuti konten bertema remaja, serta memiliki aktivitas yang lebih sesuai dengan karakteristik pengguna di bawah 18 tahun, maka AI akan menandainya untuk ditinjau lebih lanjut. Jika terbukti, akun tersebut akan dipindahkan ke kategori Teen Account.
Meski begitu, Meta tetap menyadari potensi kesalahan sistem. Oleh karena itu, mereka menyediakan opsi bagi pengguna untuk mengajukan banding atau memperbarui informasi akun jika terjadi kesalahan pendeteksian.
Upaya Meta Lindungi Remaja dari Dampak Negatif Media Sosial
Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Meta untuk merespons desakan publik dan regulator.
Selama beberapa tahun terakhir, media sosial memang kerap menjadi sorotan karena dituding berkontribusi terhadap lonjakan gangguan kesehatan mental di kalangan remaja, mulai dari kecemasan sosial, gangguan tidur, hingga depresi.
Dengan fitur Teen Accounts yang dilengkapi pengaturan privasi lebih ketat dan waktu layar terbatas, Meta berharap bisa menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat untuk generasi muda.
Para orang tua pun kini bisa lebih mudah memantau dan mengatur aktivitas anak di media sosial, tanpa harus melarang sepenuhnya.