Klub Liga Inggris, Manchester United akan memperoleh hingga 8 juta poundsterling atau lebih dari Rp176 miliar selama tur Asia mereka, yang mencakup pertandingan melawan tim ASEAN All Stars yang dipimpin oleh pelatih kepala tim nasional Vietnam, Kim Sang Sik.
Laga Spesial Manchester United dan Tim All Star Asia Tenggara
Pada tanggal 28 Mei, Manchester United akan menjalani pertandingan spesial melawan tim ASEAN All Stars di Stadion Bukit Jalil (Malaysia) yang berkapasitas lebih dari 84.000 kursi. Ini adalah bagian dari tur Asia yang diumumkan MU setelah musim Liga Inggris 2024/25 berakhir.
Khususnya, pemimpin ASEAN All Stars adalah pelatih kepala tim Vietnam – Tn. Kim Sang Sik . Ini akan menjadi pertama kalinya Tuan Kim memiliki kesempatan untuk bertanding dengan salah satu klub terhebat di dunia, dan juga merupakan kesempatan langka bagi bintang-bintang Asia Tenggara untuk menunjukkan kemampuannya di pentas internasional.
MU Raup 8 juta Pounsterling Hanya dalam Dua Pertandingan
Menurut Daily Mail, Manchester United akan menerima sekitar 8 juta pounds untuk dua pertandingan persahabatan di Asia – termasuk pertandingan melawan ASEAN All Stars dan pertandingan melawan tim Hong Kong pada 30 Mei di Stadion Hong Kong.
Perlu dicatat bahwa angka ini dianggap sebagai keuntungan pasca musim yang “tercatat” untuk tur pendek. Ini adalah pertama kalinya United menyelenggarakan tur pascamusim di era modern, dan ini dilihat sebagai dorongan finansial yang penting, terutama dalam konteks klub yang membutuhkan sumber daya untuk diinvestasikan kembali untuk musim baru.
Peluang untuk Memperluas Pasar dan Menghubungkan Komunitas Asia Tenggara
Menyelenggarakan pertandingan di kawasan ASEAN tak hanya mendatangkan pemasukan besar, tetapi juga merupakan strategi jangka panjang untuk memperluas pengaruh merek Manchester United di pasar Asia Tenggara – tempat dengan basis penggemar besar dan potensi besar untuk dikembangkan.
Mengundang pelatih Kim Sang Sik untuk memimpin tim ASEAN All Stars membuat pertandingan itu semakin menarik, terutama bagi penggemar Vietnam – negara dengan komunitas penggemar MU yang besar. Ini diharapkan menjadi jembatan budaya sepak bola antara Eropa dan Asia Tenggara.
Dengan pendapatan 8 juta poundsrerling dari dua pertandingan, Manchester United membuktikan bahwa tur pasca musim bukan sekadar aktivitas sosial, tetapi juga strategi keuangan yang efektif. Konfrontasi dengan ASEAN All Stars asuhan pelatih Kim Sang Sik menjanjikan akan menjadi ajang besar bukan hanya bagi para penggemar di kawasan itu, tetapi juga menjadi batu loncatan bagi sepak bola Asia Tenggara untuk menorehkan prestasi di peta sepak bola dunia.
Pendukung Terpecah Belah dengan Penunjukan Kim Sang-sik
Penunjukan pelatih kepala tim nasional Vietnam Kim Sang-sik oleh AFF untuk memimpin tim ASEAN All-Stars dalam pertandingan persahabatan melawan Manchester United telah menimbulkan reaksi beragam.
Segera setelah informasi itu diumumkan , sejumlah besar penggemar menyatakan dukungan mereka kepada ahli strategi Korea tersebut. Di media sosial, akun Obsidan Blade B-ar menegaskan: “Dia adalah pelatih terbaik di Asia Tenggara saat ini”, sementara Nicholas Leow berkomentar: “Tentu saja juara Piala AFF harus menjadi orang yang memimpin tim ASEAN “. Hal ini mencerminkan pengakuan atas jejak taktis yang ditinggalkan Pelatih Kim selama masa singkatnya menangani Tim Nasional Vietnam.
Sebuah akun bernama Hamdan Roslan dengan nada jenaka berbagi: “Kali ini, seluruh masyarakat ASEAN akan bersatu untuk mengalahkan ‘klub lawak’ di Premier League,” merujuk pada Manchester United.
Namun, banyak penggemar dari negara lain menyatakan kekhawatiran tentang “makna tersembunyi” di balik keputusan ini. M Marsel berkomentar: “Ini adalah strategi dan rencana Federasi Sepak Bola Malaysia… (negara tuan rumah)”. Ia menilai, padatnya jadwal Pelatih Kim bersama tim ASEAN All Star menjelang kualifikasi Piala Asia menjadi hal yang merugikan bagi tim Vietnam. Apalagi, Malaysia baru akan berhadapan dengan Vietnam setelah laga ini.
Senada dengan itu, penggemar lain pun bertanya dengan nada sinis: “PHS dan STY sama-sama bebas dan paham sepak bola ASEAN, kenapa harus pilih KSS?” , dan sekaligus meragukan apakah VFF benar-benar setuju dengan keputusan ini.
Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai pilihan pelatih, sebagian besar penggemar sepakat bahwa pertandingan melawan Manchester United adalah “sebuah kebanggaan bagi kawasan ini”, sebuah kesempatan bagi sepak bola Asia Tenggara untuk menunjukkan perkembangan dan persatuannya di panggung global.