Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terancam ganti rugi besar jika memutuskan kontrak Patrick Kluivert lebih awal.
Masa depan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia masih belum pasti setelah kekalahan 0-1 dari Irak di kualifikasi Piala Dunia 2026 pada, Minggu 12 Oktober dini hari WIB. Hasil ini resmi mengakhiri asa skuad Garuda untuk berlaga di pesta sepak bola terbesar di dunia tersebut.
Berbicara setelah pertandingan, Kluivert mengakui ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya: “Saat ini, saya belum punya rencana. Kami perlu melihat kembali apa yang telah kami lakukan. Saya benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan dan saya tidak punya jawabannya.”
Berdasarkan kontrak, Kluivert akan bersama timnas Indonesia hingga Januari 2027, dengan opsi perpanjangan satu tahun lagi. Artinya, jika PSSI ingin memecatnya, mereka harus membayar kompensasi yang besar.
Kluivert diperkirakan menerima gaji sekitar Rp1,3 hingga Rp1,5 miliar per bulan atau sebesar Rp18 miliar per tahun dengan total Rp36 miliar akan ia terima selama dua tahun kontraknya melatih Timnas Indonesia.
Selain kompensasi kontrak, PSSI kemungkinan juga harus membayar sisa gaji Kluivert hingga Januari 2027.
Sebelumnya, Kluivert menerima kompensasi sebesar $174.000 atau sekitar Rp2,9 miliar setelah dipecat oleh Adana Demirspor (Turki) pada Desember 2023, setelah bekerja kurang dari setengah tahun. Selain itu, ia menerima gaji lebih dari $164.000 .
Sejak mengambil alih tim nasional Indonesia pada bulan Januari, menggantikan Shin Tae-yong, Kluivert belum mampu membawa “Garuda” meraih hasil yang diharapkan. Dari 8 pertandingan, tim hanya menang 3 kali, seri 1 kali, dan kalah 4 kali.
Warganet Minta Kluivert Dipecat
Media sosial Indonesia heboh setelah tim nasional resmi tersingkir dari perebutan tiket Piala Dunia 2026.
Tepat setelah kekalahan 0-1 dari Irak, puluhan ribu akun di platform X secara serentak mengunggah tagar #KluivertOut (Kluivert keluar), meluapkan kekesalan dan mendesak Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk memutus kontrak dengan legenda sepak bola Belanda tersebut.
Pada pertandingan terakhir, Timnas Indonesia di bawah asuhan Kluivert bermain dengan gaya permainan yang monoton dan minim kreativitas. Setelah dua kekalahan beruntun (0-1 melawan Irak dan 2-3 melawan Arab Saudi), Indonesia finis di posisi juru kunci Grup B, dan resmi meninggalkan Piala Dunia 2026.
Para penggemar Indonesia langsung bereaksi dengan marah atas pencapaian tersebut. Statistik menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 30.000 unggahan yang menggunakan tagar #KluivertOut hanya dalam beberapa jam setelah pertandingan. Jumlah ini cukup untuk menjadikan frasa tersebut sebagai tren nomor satu di Indonesia.
Bahkan, keraguan terhadap pelatih asal Belanda itu muncul bahkan sebelum babak kualifikasi keempat dimulai. Bahkan pada Januari 2025, ketika PSSI memutuskan untuk berpisah dengan pelatih Shin Tae-yong dan menunjuk Kluivert, banyak penggemar yang protes keras dan bahkan menyebarkan tagar #KluivertOut meskipun ia belum tiba di Jakarta.
Hingga saat ini, Kluivert telah memimpin Indonesia dalam delapan pertandingan, tetapi hanya mencatat tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan empat kekalahan. Performa buruk ini semakin memicu gelombang protes dari para penggemar Timnas Indonesia.