Mimpi Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026 pupus setelah kalah dari Irak, sementara masa depan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala diselimuti keraguan.
Impian Timnas Indonesia untuk berpartisipasi di Piala Dunia 2026 resmi kandas setelah kalah 0-1 dari Irak pada Minggu 12 Oktober dini hari WIB, di Stadion King Abdullah Sports City. Gol tunggal Zidane Iqbal pada menit ke-76 memupus harapan rapuh tim besutan Patrick Kluivert di babak ronde 4 kualifikasi zona Asia.
Sebelumnya, Indonesia juga kalah 2-3 dari Arab Saudi, sehingga peluang mereka untuk lolos ke babak kualifikasi keempat pun sirna. Dua kekalahan beruntun ini menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan penggemar, banyak yang meluapkan kekesalan mereka di media sosial dengan tagar #KluivertOut, yang dengan cepat memuncaki tren Twitter (X).
Ketika ditanya tentang masa depannya sebagai nahkoda Timnas Indonesia, Patrick Kluivert dengan jujur mengakui bahwa ia belum memiliki rencana spesifik.
“Belum ada arah yang jelas. Kami perlu meninjau seluruh proses dengan tenang, lalu mengambil keputusan. Sejujurnya, saya masih belum tahu apa yang akan terjadi,” ungkap pelatih asal Belanda itu, seperti dinukil dari aawsat.
Sejak mengambil alih, Kluivert telah memimpin Indonesia melalui delapan pertandingan, dengan rekor tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan empat kekalahan—rasio kemenangan sekitar 37,5%. Meskipun ia pernah memberikan harapan bagi Indonesia yang lebih modern dan disiplin, serangkaian hasil mengecewakan di kualifikasi Piala Dunia telah membuat kepemimpinannya dipertanyakan.
Mimpi Piala Dunia berakhir, yang ditunggu para penggemar kini bukan hanya jawaban soal masa depan Kluivert, tetapi juga arah baru sepak bola Indonesia setelah perjalanan yang cukup disesalkan.
Warganet Minta Kluivert Dipecat
Media sosial Indonesia heboh setelah tim nasional resmi tersingkir dari perebutan tiket Piala Dunia 2026.
Tepat setelah kekalahan 0-1 dari Irak, puluhan ribu akun di platform X secara serentak mengunggah tagar #KluivertOut (Kluivert keluar), meluapkan kekesalan dan mendesak Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk memutus kontrak dengan legenda sepak bola Belanda tersebut.
Pada pertandingan terakhir, Timnas Indonesia di bawah asuhan Kluivert bermain dengan gaya permainan yang monoton dan minim kreativitas. Setelah dua kekalahan beruntun (0-1 melawan Irak dan 2-3 melawan Arab Saudi), Indonesia finis di posisi juru kunci Grup B, dan resmi meninggalkan Piala Dunia 2026.
Para penggemar Indonesia langsung bereaksi dengan marah atas pencapaian tersebut. Statistik menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 30.000 unggahan yang menggunakan tagar #KluivertOut hanya dalam beberapa jam setelah pertandingan. Jumlah ini cukup untuk menjadikan frasa tersebut sebagai tren nomor satu di Indonesia.
Bahkan, keraguan terhadap pelatih asal Belanda itu muncul bahkan sebelum babak kualifikasi keempat dimulai. Bahkan pada Januari 2025, ketika PSSI memutuskan untuk berpisah dengan pelatih Shin Tae-yong dan menunjuk Kluivert, banyak penggemar yang protes keras dan bahkan menyebarkan tagar #KluivertOut meskipun ia belum tiba di Jakarta.
Hingga saat ini, Kluivert telah memimpin Indonesia dalam delapan pertandingan, tetapi hanya mencatat tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan empat kekalahan. Performa buruk ini semakin memicu gelombang protes dari para penggemar Timnas Indonesia.