Tablet Android dikenal sebagai perangkat serbaguna, hadir dalam berbagai bentuk dan harga, mulai dari model murah untuk hiburan ringan hingga seri premium yang cocok untuk produktivitas.
Namun, berbeda dengan iPad yang mendapatkan dukungan perangkat lunak lebih panjang, sebagian besar tablet Android berhenti menerima pembaruan sistem setelah dua atau tiga tahun. Hal ini membuat banyak perangkat berakhir di laci, tak lagi digunakan karena aplikasi terbaru tidak kompatibel.
Meski demikian, tablet Android lama ternyata masih bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal menarik. Alih-alih membiarkannya berdebu, perangkat ini bisa bertransformasi menjadi konsol portabel, perpustakaan digital, hingga alat bantu kerja kreatif.
Berikut lima ide kreatif yang bisa dicoba, seperti dilansir dari Bgr.com:
1. Menjadikannya Konsol Xbox Portabel
Siapa sangka, tablet Android lama bisa berubah menjadi mesin game berbasis cloud. Selama memiliki Bluetooth 4.0, sistem Android 12 atau lebih baru, serta koneksi Wi-Fi minimal 7 Mbps di jaringan 5 GHz, pengguna dapat memainkan game Xbox langsung melalui peramban di situs xbox.com/play.
Meski aplikasi Xbox di Android tak lagi mendukung cloud gaming, akses via browser memungkinkan Anda menikmati berbagai judul dalam layanan Xbox Game Pass Ultimate. Biayanya sekitar 19,99 dolar AS per bulan, dengan kabar terbaru menyebutkan kemungkinan hadirnya paket gratis berbasis iklan.
Namun, tidak semua game mendukung kontrol layar sentuh. Untuk pengalaman terbaik, gunakan Xbox Wireless Controller atau bahkan DualShock 4 milik Sony yang kompatibel dengan Bluetooth.
2. Emulator Game Retro untuk Nostalgia
Bagi penggemar game klasik, tablet Android dapat diubah menjadi konsol retro berkat aplikasi RetroArch. Aplikasi ini mampu menjalankan puluhan konsol lawas, mulai dari Atari 2600, NES, SNES, Sega Genesis, Game Boy Advance, hingga konsol yang lebih berat seperti PlayStation 2, tergantung spesifikasi perangkat.
RetroArch memang memiliki kurva pembelajaran yang agak tinggi, tetapi komunitas daring siap membantu pengguna baru. Perlu dicatat, emulasi game itu legal, yang dilarang adalah mengunduh game bajakan. Cara paling etis adalah menyalin gim dari kaset atau disk asli yang dimiliki.
3. Perpustakaan Digital Manga di Genggaman
Tren membaca manga semakin populer, dan tablet Android lama bisa menjadi jendela masuk ke dunia komik Jepang. Aplikasi Shonen Jump Manga & Comics dari Viz menawarkan akses ke ribuan judul dengan biaya berlangganan sekitar 3,99 dolar AS per bulan.
Versi gratisnya memungkinkan pengguna membaca bab terbaru, sementara versi berbayar membuka lebih dari 20.000 bab manga yang bisa diunduh untuk dibaca offline tanpa batas harian.
Alternatif lain adalah menggunakan aplikasi pembaca komik seperti CDisplayEX Comic Reader Lite, yang mendukung berbagai format file manga. Versi gratisnya sudah memadai, namun versi premium seharga 5,99 dolar AS menghadirkan mode gelap dan bebas iklan.
4. Mengubahnya Menjadi Teleprompter untuk Konten Kreator
Bagi kreator konten video, tablet Android bisa disulap menjadi teleprompter. Aplikasi seperti Teleprompter.com kini mendukung pengguliran otomatis berbasis suara, memudahkan pengguna membacakan naskah dengan lancar.
Untuk hasil lebih profesional, tablet bisa dipasangkan pada perangkat teleprompter khusus, seperti Neewer C12, yang dilengkapi layar reflektif dan kap kamera. Model ini bahkan mendukung kendali jarak jauh untuk mengatur kecepatan gulir, ukuran teks, hingga mode cermin.
5. Workstation Editing Video Mini
Tablet Android juga bisa menjadi alat edit video praktis dengan aplikasi CapCut, InShot, atau LumaFusion. Dua nama pertama populer di kalangan pembuat konten TikTok dan YouTube Shorts karena mudah digunakan dan gratis.
Sementara itu, LumaFusion menawarkan pengalaman editing profesional seharga 29,99 dolar AS.
Aplikasi ini mendukung timeline multi-track, transisi, teks, dan efek yang biasanya hanya tersedia di perangkat lunak komputer seperti Premiere Pro. Walau tidak selengkap program desktop, fitur yang tersedia cukup mumpuni untuk produksi konten berkualitas tinggi.