TA Menag Bunyamin M Yafid
Palembang (Kemenag) — Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama diminta untuk menjadikan agama sebagai sumber kedamaian dan penguat jembatan kasih sayang.
Pesan ini disampaikan Tenaga Ahli Menteri Agama RI bidang Haji, Umrah, dan Hubungan Luar Negeri, Bunyamin M. Yapid, saat memberikan arahan dalam Focus Group Discussion (FGD) di Aula Kanwil Kemenag Sumatera Selatan, Palembang, Kamis (21/8/2025).
FGD ini diikuti para Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan, Kepala Madrasah, hingga pimpinan organisasi kemasyarakatan keagamaan.
Menurut Bunyamin, Kementerian Agama memiliki misi luhur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu menghadirkan agama sebagai sumber kedamaian, bukan pertentangan; sebagai jembatan kasih sayang, bukan sekat perbedaan.
Bunyamin menyampaikan pesan Menteri Agama RI kepada seluruh satuan kerja Kemenag di tanah air. Ia menegaskan bahwa tugas utama Kemenag bukan hanya administratif, melainkan misi peradaban: menciptakan masyarakat yang damai, rukun, dan penuh kasih.
“Program Menteri Agama senantiasa menyerukan agar umat beragama semakin dekat dengan agamanya. Dengan begitu, akan terwujud masyarakat yang saling mengasihi dan menghormati,” ungkapnya.
Ia juga mengutip pesan Anregurutta Prof. Nasaruddin Umar yang kerap menekankan pentingnya meletakkan iman dan cinta sebagai dasar dalam bekerja. “Segala bentuk pekerjaan harus dilandasi oleh asas iman dan kecintaan. Jika itu yang menjadi fondasi, maka semua akan terasa damai dan indah,” tegas Bunyamin.
Kepala Kanwil Kemenag Sumatera Selatan, Syafitri Irwan, bersyukur atas kehadiran Tenaga Ahli Menteri Agama. Hal itu menurutnya sebagai kehormatan sekaligus penyemangat bagi jajaran Kemenag Sumsel.
“Kebanggaan bagi kami keluarga besar Kanwil Kemenag Sumsel atas kehadiran Tenaga Ahli Menag RI di tempat kami. Ini merupakan kehormatan tersendiri sekaligus memacu semangat kami semua untuk terus melayani umat dengan penuh cinta,” tutur Syafitri Irwan.
Ia menambahkan bahwa setiap arahan dari Menteri Agama, baik yang disampaikan langsung maupun melalui Tenaga Ahli, akan dijadikan pedoman dalam merancang kebijakan dan pelayanan kepada masyarakat. “Kami berkomitmen untuk menjadikan pesan ini sebagai ruh pelayanan, sehingga masyarakat dapat merasakan kehadiran Kemenag dalam kehidupan mereka sehari-hari,” imbuhnya.