Indonesia bersiap menyambut gelaran internasional yang menjadi sorotan utama dalam dunia teknologi kebencanaan: Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025.
Diselenggarakan pada 13–15 Agustus 2025 di Hall A1–A3, Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, ajang ini akan menjadi titik temu strategis bagi inovasi global dan kebutuhan lokal dalam membangun sistem penanggulangan bencana yang lebih tangguh, cepat, dan berbasis teknologi mutakhir.
EDRR Indonesia 2025 merupakan hasil kolaborasi antara PT Amara Tujuh Perjuangan, Council for the Promotion of Shanghai International Trade, Shanghai International Exhibition (Group) Co., Ltd., dan Comexposium.
Dukungan penuh dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) sebagai Co-Host menegaskan pentingnya peran teknologi dalam memperkuat kesiapsiagaan nasional.
Fokus utama tahun ini adalah pada sistem penanggulangan kebakaran dan drainase darurat, dua aspek krusial yang semakin relevan di tengah meningkatnya frekuensi bencana di tanah air.
Sepanjang tahun 2024, Indonesia mencatat 935 kasus kebakaran, menjadikannya jenis bencana paling dominan. Data dari Pusiknas Polri menunjukkan bahwa 75% insiden tersebut terjadi di kawasan perumahan, dengan Jakarta menyumbang 788 kasus. Yang lebih mengkhawatirkan, 540 di antaranya disebabkan oleh korsleting listrik.
Fakta ini menggarisbawahi urgensi pengembangan sistem proteksi kebakaran yang tidak hanya responsif, tetapi juga cerdas dan terintegrasi dengan infrastruktur digital. Dalam konteks urbanisasi dan kepadatan penduduk yang tinggi, solusi berbasis teknologi menjadi kunci untuk mencegah kerugian yang lebih besar.
Vista Limbong, Project Director EDRR Indonesia 2025, menekankan bahwa transformasi sistem penanggulangan kebakaran harus dimulai dari kolaborasi lintas sektor dan adopsi teknologi yang relevan.
“Indonesia butuh pendekatan yang lebih sistematis dan berbasis data untuk menghadapi risiko kebakaran di permukiman, industri, hingga kawasan hutan,” katanya.
EDRR Indonesia 2025 hadir sebagai platform strategis untuk mempertemukan pelaku industri, pengembang teknologi, dan pemangku kebijakan dalam satu ekosistem inovasi yang berorientasi pada solusi nyata.
Salah satu peserta yang akan mencuri perhatian adalah Shenzhen HTI Sanjiang Electronics Co., Ltd., perusahaan global yang dikenal dengan sistem pemadam kebakaran berbasis otomatisasi dan Internet of Things (IoT).
Produk-produk mereka mencakup sistem pemadaman gas dan busa, detektor nirkabel, serta solusi pemantauan jarak jauh yang dirancang untuk bangunan komersial, kawasan industri, dan fasilitas publik. Teknologi ini telah diterapkan di berbagai proyek strategis seperti bandara dan pusat logistik, menjadikannya pilihan utama untuk proteksi kebakaran yang efisien dan scalable.
Sementara itu, Changsha Dewater Machinery Technology Co., Ltd. akan memperkenalkan pompa submersible portable berarus besar yang dirancang khusus untuk kondisi darurat seperti banjir dan kebakaran hutan. Dengan motor magnet permanen dan sistem pengatur kecepatan variabel, pompa ini mampu beroperasi stabil dalam waktu lama dan mudah dipindahkan ke lokasi terdampak.
Kapasitas aliran mencapai 1000 m³/jam dan dorongan hingga 60 meter menjadikannya alat vital bagi tim penyelamat yang bekerja di medan ekstrem. Konektivitas cepat ke genset atau jaringan listrik menambah fleksibilitas operasionalnya.
EDRR Indonesia 2025 bukan sekadar pameran, melainkan katalisator transformasi sistem tanggap darurat nasional. Dengan menghadirkan teknologi dari berbagai belahan dunia dan menghubungkannya dengan kebutuhan lokal, ajang ini diharapkan mampu mendorong implementasi solusi yang praktis, adaptif, dan berkelanjutan.
Di tengah tantangan iklim dan urbanisasi yang terus berkembang, sistem penanggulangan bencana berbasis teknologi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan.
Melalui partisipasi aktif dari pelaku industri, pemerintah, dan komunitas teknologi, EDRR Indonesia 2025 menjadi momentum penting untuk membangun masa depan yang lebih aman dan resilien.
Dari sistem deteksi dini hingga perangkat drainase canggih, setiap inovasi yang dihadirkan akan berkontribusi pada terciptanya ekosistem tanggap darurat yang lebih cerdas, terintegrasi, dan siap menghadapi berbagai skenario bencana.