Di tengah euforia peluncuran global Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7, Samsung justru menghadapi insiden yang mengejutkan. Sebuah truk pengangkut ribuan perangkat lipat terbaru mereka dilaporkan dicuri di dekat Bandara Heathrow, London.
Dikutip dari Android Central, Rabu (6/8/2025), truk tersebut membawa lebih dari 12.000 unit perangkat, termasuk Galaxy Z Fold 7, Z Flip 7, Galaxy Watch 8, serta beberapa model dari lini Galaxy S25 dan A16. Total kerugian ditaksir mencapai USD 10,6 juta atau jika di kurs rupiahkan menjadi Rp163 miliaran.
Peristiwa ini terjadi saat Samsung tengah merayakan rekor pemesanan awal untuk seri Galaxy Z terbaru di berbagai negara. Ironisnya, pencurian besar-besaran ini justru menyoroti betapa tingginya daya tarik perangkat lipat Samsung di pasar global.
Meski belum ada pernyataan resmi dari perusahaan, laporan menyebutkan bahwa truk tersebut dibajak setelah proses pemindahan dari bandara ke gudang logistik. Hingga kini, keberadaan truk dan ribuan perangkat di dalamnya masih menjadi misteri.
Pihak berwenang Inggris dilaporkan tengah melakukan investigasi intensif, sementara Samsung diyakini telah mengambil langkah-langkah preventif. Salah satu strategi yang kemungkinan diterapkan adalah memblokir nomor IMEI dari perangkat yang dicuri, sehingga ponsel-ponsel tersebut tidak dapat digunakan atau dijual kembali secara legal.
Meski insiden ini berpotensi mengganggu rantai pasok dan ketersediaan stok di pasar Inggris, Samsung tampaknya telah mengantisipasi kerugian finansial dengan mengasuransikan seluruh pengiriman.
Konsumen yang telah melakukan pre-order pun tidak perlu khawatir, karena hingga saat ini belum ada laporan keterlambatan pengiriman. Semua proses distribusi tetap berjalan sesuai jadwal.
Pencurian ini bukan hanya soal kehilangan fisik perangkat bernilai tinggi, tetapi juga menjadi pengingat penting bagi industri teknologi tentang pentingnya keamanan logistik. Dengan harga retail Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7 yang masing-masing mencapai £1.799 dan £1.049, tak heran jika perangkat ini menjadi incaran di pasar gelap.
Samsung diperkirakan akan memperketat sistem pengiriman dan pengawasan internalnya pasca insiden ini. Di sisi lain, insiden ini justru memperkuat narasi bahwa perangkat lipat telah memasuki fase mainstream, di mana popularitas tinggi juga berarti risiko yang lebih besar.
Meski ribuan unit kini berada di luar kendali, Samsung tetap melangkah maju dengan optimisme dan strategi mitigasi yang matang.
Sebagai informasi, Samsung Galaxy Z Fold 7 hadir dengan layar utama 8 inci Dynamic AMOLED 2X beresolusi QXGA+, serta layar cover 6,5 inci FHD+. Ditenagai chipset Snapdragon 8 Elite for Galaxy, perangkat ini memiliki RAM hingga 16 GB dan penimpaan internal sampai 1 TB. Kamera belakangnya terdiri dari sensor utama 200 MP, ultra-wide 12 MP, dan telephoto 10 MP dengan zoom optik 3x.
Baterai berkapasitas 4.400 mAh mendukung fast charging 45W dan wireless charging. Desainnya lebih tipis dan ringan dibanding generasi sebelumnya, dengan sertifikasi IP48 untuk ketahanan air dan debu.
Sementara itu, Galaxy Z Flip 7 mengusung layar utama 6,9 inci Dynamic AMOLED 2X dan layar cover 4,1 inci Super AMOLED yang kini mendukung interaksi penuh berkat fitur Flex Window. Menggunakan chipset Exynos 2500, Flip 7 dilengkapi RAM 12 GB dan penimpaan hingga 512 GB.
Kamera belakang terdiri dari 50 MP wide dan 12 MP ultra-wide, serta kamera depan 10 MP. Baterainya 4.300 mAh dengan dukungan pengisian cepat dan nirkabel. Flip 7 juga membawa fitur Galaxy AI seperti Gemini Live dan Audio Eraser yang bisa diakses langsung dari layar cover.