Sistem operasi Android saat ini menjadi salah satu platform mobile paling dominan di dunia.
Di balik keberhasilannya, terdapat perjalanan panjang dalam pengembangan teknologi, khususnya dari sisi bahasa pemrograman yang digunakan untuk menciptakan berbagai aplikasi Android yang kini kita gunakan setiap hari.
Sebagai sistem operasi berbasis kernel Linux, Android dirancang dengan sifat open-source, yang memungkinkan para pengembang bebas memodifikasi dan menyesuaikan sistem sesuai dengan kebutuhan mereka.
Selain itu, integrasi kuat dengan layanan Google serta akses ke jutaan aplikasi melalui Google Play Store menjadikan Android semakin unggul di pasar mobile global.
Baca juga: Android 16 Hadirkan Desktop Mode Ala Chrome OS
Namun, bagaimana sebenarnya sejarah dari bahasa pemrograman Android, berikut ulasannya.
Awal Mula: Android dan Peluncuran SDK
Android pertama kali diperkenalkan pada tahun 2008 oleh Google sebagai sistem operasi untuk perangkat mobile.
Bersamaan dengan peluncuran ini, Google juga merilis Android Software Development Kit (SDK) yang menjadi kunci bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi pihak ketiga.
SDK ini menyediakan berbagai alat dan Application Programming Interface (API) yang memungkinkan pengembangan aplikasi secara efisien. Pada awalnya, aplikasi yang dibuat relatif sederhana.
Namun seiring berkembangnya Android, SDK turut berevolusi hingga mampu mendukung aplikasi dengan kompleksitas tinggi dan fitur-fitur modern seperti multitasking, notifikasi, dan aksesibilitas.
Java: Bahasa Pemrograman Android Generasi Pertama
Dalam sejarah awalnya, Android menggunakan Java sebagai bahasa pemrograman utama. Pemilihan Java bukan tanpa alasan. Bahasa ini dikenal karena sifatnya yang platform-independent alias dapat dijalankan di berbagai perangkat dengan sistem operasi berbeda, termasuk Android.
Java juga sudah populer di kalangan pengembang sejak lama, sehingga adopsi Android sebagai platform baru menjadi lebih cepat dan mudah. Keberadaan komunitas yang kuat juga mempercepat pengembangan ekosistem Android pada masa-masa awal.
Menarik untuk diketahui, fondasi pemrograman modern tak lepas dari peran Charles Babbage, ilmuwan asal Inggris yang menciptakan konsep mesin komputasi.
Sementara itu, Ada Lovelace, putri dari penyair Lord Byron, dikenal sebagai orang pertama yang menulis algoritma untuk mesin tersebut, menjadikannya sebagai programmer pertama dalam sejarah.
Walaupun temuan awal mereka belum langsung diterapkan pada sistem seperti Android, kontribusi mereka menjadi dasar bagi perkembangan bahasa pemrograman hingga ke era digital saat ini.
Baca juga: Cara Memindahkan Chat WhatsApp Antar Ponsel Tanpa Kehilangan Data
Hadirnya Kotlin: Bahasa Alternatif yang Lebih Modern
Seiring waktu, Google menyadari perlunya alternatif terhadap Java. Maka pada tahun 2011, bahasa pemrograman Kotlin diperkenalkan oleh JetBrains.
Kotlin menawarkan pendekatan yang lebih modern, ringkas, dan aman dari kesalahan kode (null safety), yang menjadi tantangan umum saat menggunakan Java.
Puncaknya, pada Google I/O 2017, Kotlin secara resmi diumumkan sebagai bahasa pemrograman yang didukung untuk pengembangan Android.
Keputusan ini disambut baik oleh komunitas developer karena memungkinkan pengembangan aplikasi yang lebih efisien dan mudah dirawat.
Kotlin juga bisa dijalankan berdampingan dengan Java, sehingga pengembang bisa menggabungkan keduanya dalam satu proyek.
Android Jetpack: Evolusi Pengembangan Modern
Google juga memperkenalkan Android Jetpack, sebuah kumpulan pustaka (libraries), komponen, dan panduan praktik terbaik untuk pengembangan aplikasi Android.
Jetpack bertujuan menyederhanakan proses pengembangan dan memastikan aplikasi dapat berjalan lebih stabil, efisien, serta mudah di-maintain.
Beberapa komponen Jetpack yang populer di kalangan pengembang antara lain LiveData, ViewModel, dan Room. Kombinasi Jetpack dan Kotlin kini menjadi standar emas dalam pengembangan aplikasi Android modern.
Seiring pertumbuhan teknologi, Android terus beradaptasi dan berkembang. Kombinasi antara dukungan terhadap berbagai bahasa pemrograman, pembaruan SDK yang konsisten, serta inovasi tools seperti Jetpack, menjadikan Android sebagai ekosistem yang tangguh dan fleksibel.
Dengan terus berkembangnya kebutuhan aplikasi mobile, permintaan terhadap SDM pengembang Android diprediksi akan semakin meningkat.
Oleh karena itu, pemahaman tentang sejarah dan perkembangan bahasa pemrograman Android menjadi penting, terutama bagi mereka yang ingin berkarier di industri teknologi.