Banyak pengguna PC yang pernah mengalami pesan peringatan “Storage Full” di layar mereka. Entah saat ingin memasang aplikasi, mengunduh file besar, atau sekadar membuka dokumen, ruang penyimpanan yang penuh bisa menjadi hambatan serius bagi produktivitas.
Namun kabar baiknya, membersihkan storage di PC bisa dilakukan dengan mudah, cepat, dan tanpa harus menjadi ahli IT.
Artikel ini akan memandu Anda memahami pentingnya ruang kosong di disk drive, bagaimana cara memeriksa kapasitas yang tersedia, serta memberikan berbagai trik untuk membebaskan ruang penyimpanan, baik di Windows 10 maupun Windows 11.
Sekadar informasi, semakin sedikit ruang kosong yang tersedia di drive penyimpanan (baik HDD maupun SSD), semakin lambat kinerja PC Anda.
Baca juga: Pilih Mac atau PC? Ini Cara Memilih yang Sesuai Kebutuhanmu!
Proses membaca dan menulis data akan terganggu, waktu booting akan lebih lama, hingga aplikasi-aplikasi terasa berat saat dibuka. Bahkan, update sistem operasi atau software penting bisa gagal jika ruang tidak mencukupi.
Untuk SSD, disarankan agar ruang kosong tetap di atas 30% dari total kapasitas agar kecepatan tetap optimal.
Ruang yang terlalu padat juga bisa menyebabkan penurunan performa saat multitasking, apalagi jika Anda bekerja dengan file media berukuran besar atau aplikasi berat seperti editor video dan game.
Cara Mengecek Ruang Penyimpanan Tersedia
Anda bisa menggunakan beberapa cara mudah berikut di Windows:
- File Explorer: Buka This PC untuk melihat kapasitas total dan sisa ruang penyimpanan tiap drive.
- Settings > System > Storage: Di sini Anda bisa melihat kategori file apa saja yang memakan ruang.
- Task Manager (Ctrl + Alt + Delete): Di tab Performance, Anda bisa melihat aktivitas disk secara real time.
Tips Membersihkan Storage di Windows 10/11
1. Gunakan Disk Cleanup
- Ketik “Disk Cleanup” di Start Menu dan pilih drive yang ingin dibersihkan.
- Klik Clean up system files untuk menghapus file sistem tidak penting seperti file update lama, cache, dan lainnya.
2. Kosongkan Recycle Bin
- File yang dihapus belum benar-benar hilang dari sistem, karena masih ada di Recycle Bin.
- Klik kanan ikon Recycle Bin lalu pilih Empty Recycle Bin.
3. Hapus Temporary Files
- Masuk ke Settings > System > Storage > Temporary files.
- Pilih jenis file sementara yang ingin dihapus, lalu klik Remove files.
4. Uninstall Aplikasi Tak Terpakai
- Ketik “Add or remove programs” di Start Menu.
- Urutkan aplikasi berdasarkan ukuran dan hapus yang sudah tidak dibutuhkan.
5. Bersihkan Folder Downloads dan Videos
- Folder Downloads, Videos, dan Documents sering kali menjadi ‘gudang’ file besar yang terlupakan.
- Urutkan file berdasarkan ukuran dan hapus file yang tidak lagi diperlukan.
6. Aktifkan Storage Sense
- Aktifkan Storage Sense di Settings > Storage agar Windows secara otomatis membersihkan file tak penting secara berkala.
Baca juga: Bingung Beda ROM dan RAM di Handphone Android? Ini Penjelasannya
7. Pindahkan File ke Cloud
- Gunakan layanan seperti OneDrive, Google Drive, atau Dropbox untuk menyimpan file besar secara online.
- Atur file agar hanya tersedia online only agar tidak menghabiskan ruang lokal.
8. Upgrade Storage atau Gunakan Eksternal
- Jika kapasitas drive terlalu kecil, pertimbangkan untuk upgrade ke SSD berkapasitas lebih besar.
- Alternatif mudah lainnya adalah menggunakan flash drive atau hard disk eksternal via USB 3.0.
Beda RAM dan Disk Space, Jangan Keliru
Banyak pengguna awam mengira RAM dan ruang penyimpanan adalah hal yang sama. Padahal, RAM digunakan untuk menjalankan aplikasi secara real-time, sementara disk storage digunakan untuk menyimpan data secara permanen. Keduanya saling berhubungan, tapi solusi untuk masalah performa bisa berbeda.
Jika RAM terlalu kecil, multitasking akan terasa berat. Tapi jika storage penuh, PC akan melambat bahkan saat membuka aplikasi biasa.
Dengan ruang yang lebih lega, PC Anda tidak hanya akan berjalan lebih cepat, tapi juga lebih aman dan produktif.
Sumber foto: Intel