Samsung tengah bersiap menghadirkan kejutan baru di dunia otomotif digital. Raksasa teknologi asal Korea Selatan ini dikabarkan akan meluncurkan Auto DeX, sistem infotainment dalam mobil yang diklaim sebagai alternatif dari Android Auto dan Apple CarPlay.
Kabar ini pertama kali mencuat lewat bocoran dari leaker kenamaan @GalaxyTechie, yang membagikan tampilan awal dari antarmuka Auto DeX.
Meski belum diumumkan secara resmi, Auto DeX diperkirakan akan dikenalkan bersamaan dengan peluncuran Galaxy Z Fold 7 dan Galaxy Z Flip 7 pada tanggal 9 Juli 2025, sekaligus sebagai bagian dari update One UI 8 terbaru.
Baca juga: Review Samsung Galaxy A56 5G: Ringan, Kencang dan AI!
Here’s a FIRST LOOK at Samsung’s ‘Auto DeX’, supporting 8500+ car models of 120+ brands. The great news is, even if your car doesn’t support it or you don’t have a car, you can use it with some tricks. Another great news is, you can use DeX even if your phone doesn’t support it! pic.twitter.com/bQ2WOCKgEr
— Galaxy Techie (@GalaxyTechie) July 8, 2025
Tampilan Mirip Android Auto, Tapi Punya Keunggulan Unik
Berdasarkan tangkapan layar yang dibagikan, tampilan Auto DeX memiliki desain antarmuka yang sangat familiar bagi pengguna Android Auto maupun CarPlay.
Di bagian bawah layar terdapat taskbar yang menampilkan aplikasi favorit dan yang baru saja digunakan, sedangkan navigasi utama berada di sisi kanan untuk memudahkan akses oleh pengemudi.
Sisi kiri layar dihiasi oleh taskbar vertikal yang menyematkan shortcut ke fitur penting seperti telepon, pemutar musik, peta navigasi, asisten digital, dan daftar aplikasi. Di pojok kanan, pengguna bisa melihat widget untuk “Now Brief” dan kontrol musik secara langsung.
Meski terlihat mirip secara visual, Auto DeX diyakini membawa beberapa fitur pembeda yang menarik, seperti kemampuan untuk berjalan langsung di ponsel, sesuatu yang sebelumnya pernah dilakukan Android Auto tetapi dihentikan Google pada Juni 2022.
Kompatibel dengan Lebih dari 8.500 Mobil
Yang cukup mengejutkan, @GalaxyTechie menyebutkan bahwa Auto DeX akan mendukung lebih dari 8.500 model mobil dari 120+ merek otomotif.
Tidak hanya itu, sistem ini juga disebut bisa dijalankan pada mobil yang tidak secara resmi didukung, dengan menggunakan “beberapa trik” tertentu.
Fitur ini tentu menjadi keunggulan tersendiri dibandingkan Android Auto dan CarPlay yang cenderung terbatas pada kendaraan tertentu dan memerlukan integrasi perangkat keras bawaan.
Baca juga: Review Samsung Galaxy A26 5G: Mid-Range Rasa Flagship, Iya Lagi!
Dikhususkan untuk Pengguna Galaxy?
Meskipun belum dikonfirmasi, besar kemungkinan bahwa Auto DeX akan eksklusif untuk perangkat Galaxy, sebagaimana Samsung sering melakukan hal serupa pada lini produk lainnya.
Misalnya, Samsung mendapatkan akses lebih awal terhadap versi terbaru Wear OS untuk Galaxy Watch setiap tahunnya, sebagai bagian dari kerja sama strategis dengan Google.
Jika Auto DeX benar-benar dibangun di atas basis kode Android Auto, maka kemungkinan besar ia akan mendukung aplikasi pihak ketiga yang kompatibel dengan Android Auto juga. Ini memberikan fleksibilitas besar kepada pengguna untuk menjalankan aplikasi navigasi, musik, dan komunikasi favorit mereka dalam mobil.
Dengan potensi kemampuan lintas platform, kompatibilitas tinggi, dan fleksibilitas pengoperasian langsung dari ponsel, Auto DeX berpotensi menjadi penantang serius bagi Android Auto dan CarPlay, dua sistem infotainment yang saat ini mendominasi pasar kendaraan modern.
Bagi Samsung, langkah ini bukan hanya tentang menambah fitur, tetapi juga memperluas ekosistem Galaxy ke dalam sektor otomotif. Jika berhasil dieksekusi dengan baik, Auto DeX bisa menjadi nilai jual tambahan bagi perangkat Samsung, terutama seri flagship seperti Galaxy S dan Galaxy Z.
Walaupun informasi mengenai fitur lengkap dan jadwal ketersediaan Auto DeX masih terbatas, antisipasi dari para pengguna dan pengamat teknologi cukup tinggi. Peluncuran resminya diyakini akan terjadi dalam acara Galaxy Unpacked yang digelar pada 9 Juli 2025, bersamaan dengan pengenalan ponsel layar lipat terbaru Samsung.