Qualcomm kembali menggoyang pasar chipset mobile dengan menghadirkan dua varian baru dari Snapdragon 8 Gen 3, menjanjikan keseimbangan sempurna antara performa flagship dan efisiensi daya.
Dikutip dari GSM Arena (8/7/2025), meskipun basisnya masih mengandalkan arsitektur unggulan yang sama, versi SM8650-Q-AB dan SM8650-Q-AA menawarkan konfigurasi CPU “binned” yang di-underclock untuk menyesuaikan kebutuhan perangkat kelas menengah atas hingga flagship ringan.
Bocoran hasil uji performa di Geekbench untuk tablet Lenovo generasi terbaru dengan kode TB710FU alias “Pineapple” mengungkap SM8650-Q-AB bekerja dengan enam inti CPU, bukan delapan seperti Snapdragon 8 Gen 3 standar.
Di dalamnya terdapat satu inti Cortex-X4 di 3,3 GHz untuk menangani beban tugas berat, empat inti Cortex-A720 berlari di kecepatan 2,96 GHz untuk aktivitas multitasking, dan satu inti Cortex-A520 hemat daya pada 2,27 GHz untuk proses latar belakang.
Kombinasi ini dipadu dengan GPU Adreno 750, identik dengan varian aslinya, sehingga Lenovo Pineapple diprediksi mampu menghadirkan grafis mulus dan konsumsi baterai yang lebih bersahabat.
Sementara SM8650-Q-AB lebih menekankan inti puncak pada clock 3,3 GHz, varian SM8650-Q-AA kabarnya menurunkan frekuensi inti utama menjadi 3,0 GHz langkah yang membuatnya sempurna untuk smartphone dan tablet yang menuntut daya tahan baterai lebih panjang tanpa mengabaikan responsivitas.
Dengan frekuensi lebih rendah, kedua chipset ini tetap bisa menyalurkan kecepatan transfer data 5G terdepan, dukungan Wi-Fi 7, serta kemampuan kamera AI yang cerdas untuk fotografi malam dan video sinematik.
Kehadiran dua varian binned ini memperkaya rangkaian Snapdragon 8 Gen 3, yang selama ini membuktikan dominasi pada ponsel Android flagship 2024. Selain versi standar, Qualcomm juga telah meluncurkan varian “Galaxy/Leading” yang menghadirkan kecepatan inti Cortex-X4 overclock, serta mengemas SM8650-AA yang di-underclock, pernah terlihat di Honor 400 Pro.

Kini, dengan SM8650-Q-AB dan SM8650-Q-AA, produsen perangkat punya lebih banyak fleksibilitas untuk menyesuaikan performa dan harga, tanpa meninggalkan reputasi Snapdragon untuk pengalaman gaming dan produktivitas yang solid.
Bagi pengguna, artinya pilihan tablet atau smartphone dengan Snapdragon 8 Gen 3 akan semakin beragam. Pengguna bisa mendapatkan layar besar beresolusi tinggi, frame rate stabil untuk gim mobile, dan daya tahan baterai yang dipertahankan lama semua berkat kemampuan chipset untuk menyeimbangkan panas dan konsumsi energi.
Varian yang di-underclock juga membuka peluang bagi perangkat ringkas, ramping, dan lebih terjangkau, sambil tetap menghadirkan fitur-fitur AI on-device seperti pengenalan suara, transkripsi real-time, dan optimalisasi citra.
Menjelang peluncuran resmi Lenovo Pineapple dan kemungkinan adopsi chipset ini oleh berbagai merek lain, Snapdragon 8 Gen 3 SM8650-Q-AB dan SM8650-Q-AA diprediksi akan menjadi andalan di segmen premium namun praktis. Kita akan menyaksikan bagaimana para produsen menyesuaikan rancangan, pendinginan, dan antarmuka pengguna untuk memaksimalkan potensi dua varian anyar ini.
Satu hal yang pasti: Qualcomm sekali lagi membuktikan kemampuannya mengakomodasi kebutuhan dinamis pasar smartphone dan tablet, dari flagship mutakhir hingga perangkat mid-range berkemampuan flagship.