Roblox adalah salah satu platform game online yang sangat populer di kalangan anak-anak dan remaja di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Dengan jutaan pengguna aktif setiap harinya, Roblox menawarkan pengalaman bermain yang interaktif, kreatif, dan penuh kebebasan.
Namun, di balik keseruannya, ada sisi lain yang perlu diwaspadai oleh para orang tua dan saudara dari pengguna muda: potensi munculnya konten yang tidak pantas.
Baru-baru ini, muncul keluhan dari seorang pengguna yang mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap anak atau saudara yang masih di bawah umur saat bermain Roblox.
Seorang pengguna platform X (dulunya Tweeter) @unocroissant, menceritakan pengalaman tidak menyenangkan ketika secara tidak sengaja melihat dua pemain melakukan aksi tidak senonoh di dalam salah satu peta permainan bertema gunung.
Baca juga: Google, OpenAI, Discord, dan Roblox Bersatu Cegah Bahaya Online Terhadap Anak
“guys, yg punya adek/sodara yg masih minor tolong diawasi ketika mereka main roblok yaa. tadi pas main map gunung ini ga sengaja ketemu 2 sejoli lagi berbuat m3zum. plis jgn menormalisasikan hal kayak gini. roblok itu game buat seru2an bukan buat m3zum!”, ungkapnya.
guys, yg punya adek/sodara yg masih minor tolong diawasi ketika mereka main roblok yaa. tadi pas main map gunung ini ga sengaja ketemu 2 sejoli lagi berbuat m3zum. plis jgn menormalisasikan hal kayak gini. roblok itu game buat seru2an bukan buat m3zum! pic.twitter.com/jKHRU7KEoB
— jiu love jandel ⋆𐙚 (@unocroissant) June 23, 2025
Kejadian seperti ini tentu mengkhawatirkan, mengingat Roblox seharusnya menjadi tempat untuk bermain dan belajar, bukan untuk menampilkan hal-hal berbau dewasa.
Sejarah Roblox: Game Edukatif yang Berubah Arah
Untuk memahami mengapa kasus ini sangat meresahkan, kita perlu melihat kembali sejarah Roblox.
Roblox pertama kali dirilis pada tahun 2006 oleh David Baszucki dan Erik Cassel. Awalnya, Roblox dikembangkan sebagai platform edukatif berbasis permainan, di mana pengguna dapat membuat dan berbagi dunia virtual mereka sendiri menggunakan bahasa pemrograman Lua.
Roblox dibuat dengan semangat kreativitas dan pembelajaran. Banyak game yang tersedia di platform ini justru mendidik, seperti game simulasi pekerjaan, eksperimen fisika, dan berbagai aktivitas konstruktif lainnya.
Roblox juga menjadi media yang memperkenalkan pemrograman dan desain game kepada anak-anak sejak usia dini.
Namun, seiring pertumbuhan popularitasnya dan makin banyaknya kreator konten yang masuk ke dalam ekosistem Roblox, platform ini pun menjadi tempat yang lebih kompleks. Sayangnya, tidak semua konten yang dibuat sesuai dengan tujuan awal Roblox.
Baca juga: Roblox Perketat Keamanan Anak dengan Fitur Baru
Masalah Konten Tidak Pantas: Tanggung Jawab Bersama
Walaupun Roblox memiliki sistem pelaporan dan moderasi otomatis, nyatanya masih banyak celah yang bisa dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Salah satu contohnya adalah map atau game yang didesain dengan unsur sugestif atau bahkan eksplisit secara tersembunyi.
Para pelaku bisa saja menyamarkan maksud mereka dengan desain yang terlihat normal dari luar, tetapi menyimpan aktivitas tidak pantas di dalamnya.
Inilah mengapa penting bagi orang tua untuk turut mengawasi aktivitas anak-anak saat bermain Roblox. Jangan sampai anak-anak terpapar konten yang belum pantas mereka lihat atau alami.
Sebaiknya, periksa terlebih dahulu game yang mereka mainkan, lihat rating atau ulasan game, dan manfaatkan fitur parental control yang disediakan Roblox.
Edukasi dan Pengawasan adalah Kunci
Mengedukasi anak mengenai etika bermain online dan batasan konten yang sehat juga tak kalah penting.
Jangan hanya melarang, tapi jelaskan mengapa konten tertentu tidak pantas dan bagaimana mereka bisa melindungi diri dari interaksi yang berbahaya.
Roblox juga memiliki fitur chat yang bisa dibatasi atau dimatikan untuk mencegah komunikasi dengan pemain asing yang tidak dikenal.
Selain itu, Roblox telah menyediakan beberapa fitur keamanan seperti:
- Account PIN: Mengunci pengaturan akun agar tidak bisa diubah anak tanpa izin orang tua.
- Age Restriction (13+ dan <13): Fitur ini secara otomatis membatasi konten berdasarkan umur pengguna.
- Parent Controls: Pengawasan penuh aktivitas anak, termasuk waktu bermain dan jenis game yang bisa diakses.
Roblox adalah platform luar biasa untuk berekspresi dan belajar, namun tetap harus digunakan dengan pengawasan. Kasus yang baru-baru ini terjadi menunjukkan bahwa meskipun tujuannya baik, Roblox tetap bisa disalahgunakan oleh segelintir orang.