Peserta Silatnas Alumni MAPK se-Indonesia di Ciputat
Sebagai alumni Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Aceh dan kini mengemban amanah sebagai Rektor IAIN Langsa, saya merasakan sepenuhnya kebenaran dari apa yang disampaikan Menteri Agama Nasaruddin Umar, bahwa alumni MAPK adalah cikal bakal lahirnya insan-insan unggul dalam ranah keilmuan keislaman, etika sosial, dan kekuatan spiritual yang autentik.
Tiga entitas utama yang disebutkan oleh Menteri Agama, yakni kapasitas akademik, akhlak yang tawaddu’, dan kekuatan ibadah merupakan warisan nilai yang saya rasakan sejak dulu dan masih saya genggam hingga hari ini. Di MAPK kami tidak hanya diajarkan ilmu, tetapi kami ditempa menjadi manusia yang tahu kapan berbicara dan kapan mendengarkan, kapan berani mengkritik dan kapan rendah hati, serta bagaimana memadukan kecerdasan nalar dan ketulusan jiwa.
Kegiatan akademik di MAPK tidak main-main. Di usia belia, kami terbiasa menulis makalah dengan referensi lintas bahasa: Arab, Inggris, bahkan kadang-kadang Prancis dan Jerman, jika diperlukan. Kultur dialog ilmiah dalam bentuk munaqasyah menjadi sarapan mingguan kami. Namun semua itu tidak menjadikan kami sombong, karena akhlak dan ibadah menjadi pagar etis yang terus dipelihara.
Karakter tawaddu’ tidak dibentuk hanya oleh ceramah moral, tetapi melalui keteladanan guru, lingkungan madrasah, dan kedekatan emosional antar sesama santri. Dan ibadah bukan sekadar rutinitas, tapi jiwa dari seluruh proses pendidikan. Puasa Senin-Kamis, shalat Dhuha, tahajud, dan tilawah bukan aktivitas tambahan, tapi bagian dari pembentukan karakter yang menyatu dengan keseharian kami.
Kini, saat kami para alumni tersebar di berbagai institusi pendidikan, birokrasi, dan masyarakat, panggilan dari Bapak Menteri agar kami mempertahankan nilai-nilai itu adalah semacam muhasabah nasional bagi kami. Kami dipanggil bukan hanya untuk mengenang MAPK sebagai nostalgia, tapi sebagai fondasi untuk melahirkan perubahan yang nyata dan konstruktif di ruang publik, baik akademik maupun sosial.
Saya yakin, jika warisan budaya akademik dan spiritual MAPK ini terus dirawat dan diperluas, Indonesia tidak akan kekurangan figur pemimpin dan intelektual berintegritas tinggi yang berpikir dengan ilmu, bertindak dengan adab, dan bergerak dengan niat ibadah.
Kepada adik-adik MAPK hari ini, kepada para guru dan pembina, dan kepada sesama alumni di mana pun berada, mari kita jaga amanah ini. Seperti pesan Bapak Menteri: “Jadilah manusia-manusia unggul” dalam ilmu, dalam akhlak, dan dalam pengabdian. Wallahu al-muwaffiq ilaa Aqwaamith Tharieq.
Prof. Dr. H. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA. (Rektor IAIN Langsa, Alumni MAPK Aceh)