Piala Dunia 2026, yang akan diadakan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, menghadapi situasi yang menantang bagi timnas Iran.
Meskipun timnya telah lolos ke turnamen, partisipasi Iran terancam oleh faktor di luar lapangan.
Iran merupakan tim kedua dari Asia yang lolos ke Piala Dunia 2026, setelah Jepang. Akan tetapi, aturan dan ketentuan seputar keikutsertaannya menjadi rumit. Salah satu yang menjadi perhatian adalah pembatasan perjalanan dari Iran ke Amerika Serikat, yang akan menjadi negara tuan rumah utama turnamen tersebut.
Iran saat ini masuk dalam daftar negara yang warganya dilarang memasuki AS. Hal ini dapat mencegah penggemar dan anggota tim menghadiri turnamen di AS, meskipun Iran masih dapat bertanding jika prosedurnya disetujui.
Meskipun isu diplomatik dan politik dapat memengaruhi partisipasi Iran, keputusan akhir akan bergantung pada pertimbangan FIFA. FIFA diharapkan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan bahwa semua tim memiliki kesempatan yang adil untuk berkompetisi di turnamen tersebut.
Piala Dunia 2026 diharapkan menjadi turnamen besar dengan partisipasi banyak tim kuat, tetapi menangani situasi terkait partisipasi Iran akan menjadi salah satu tantangan utama FIFA tahun depan.
Alarm Bahaya untuk Piala Dunia 2026
Pertandingan antara Palmeiras dan Al Ahly di Piala Dunia Antarklub FIFA dihentikan karena badai petir dan kilat, Jumat 20 Juni 2025 dini hari WIB.
Ketika waktu menunjukkan menit ke-62 dan Palmeiras unggul 2-0, wasit Anthony Taylor memutuskan untuk menghentikan pertandingan demi memastikan keselamatan para pemain, penonton, serta seluruh kru produksi.
Kepanikan melanda Stadion MetLife saat sistem peringatan cuaca darurat berbunyi. Para penonton yang menyaksikan pertandingan diminta untuk segera meninggalkan tempat duduk mereka dan pergi ke tempat perlindungan di dalam stadion.
Pengumuman diputar melalui pengeras suara dan ditampilkan di layar besar: “Demi keselamatan Anda, kami meminta semua orang meninggalkan tribune dan berlindung di dalam stadion.”
Kondisi cuaca ekstrem yang terus terjadi di sejumlah tempat penyelenggaraan sepak bola internasional di Amerika Serikat menimbulkan kekhawatiran terhadap penyelenggaraan Piala Dunia 2026. Stadion Metlife juga akan menjadi tempat penyelenggaraan final turnamen terbesar di dunia tahun depan. Para ahli meteorologi dan penyelenggara turnamen harus meninjau ulang prosedur pencegahan bencana untuk memastikan keselamatan puluhan ribu orang dalam pertandingan mendatang.
Tak hanya penggemar, komentator dari DAZN juga diminta mundur ke lobi, sehingga siaran TV terpaksa dialihkan ke studio pusat. Staf acara segera berkoordinasi untuk mengarahkan kerumunan agar bergerak tertib ke koridor dan Aula Barat, guna mengurangi kepanikan.
Setelah jeda selama 48 menit, pertandingan Piala Dunia Antarklub FIFA 2025™ dilanjutkan pada pukul 14.15 waktu setempat dan berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk Palmeiras.
Perlu dicatat, ini bukan satu-satunya pertandingan yang terdampak cuaca buruk selama pramusim dan Piala Dunia Antarklub FIFA di AS. Sehari sebelumnya, pertandingan persahabatan antara RB Salzburg dan klub Meksiko Pachuca di Cincinnati juga terhenti selama lebih dari 90 menit karena petir. Di Orlando, pertandingan antara Ulsan Hyundai (Korea Selatan) dan Mamelodi Sundowns (Afrika Selatan) juga ditunda selama 65 menit karena hujan deras.