Salah satu lembaga penyiaran terbesar di dunia, BBC, resmi mengancam akan mengambil jalur hukum terhadap perusahaan AI asal AS, Perplexity AI, karena diduga menggunakan konten BBC secara langsung tanpa izin.
Dalam surat resmi yang dikirim ke CEO Perplexity, Aravind Srinivas, BBC menuntut agar perusahaan segera menghentikan penggunaan konten BBC. Menghapus seluruh data BBC yang sudah disimpan serta memberikan kompensasi finansial atas penggunaan konten yang telah dilakukan.
Ini menjadi langkah hukum pertama dari BBC terhadap perusahaan kecerdasan buatan.
BBC menuduh chatbot Perplexity mengambil dan menampilkan konten berita BBC secara verbatim (kata demi kata), tanpa izin maupun atribusi yang jelas. Hal ini dianggap sebagai pelanggaran hak cipta di Inggris dan juga pelanggaran terhadap syarat penggunaan situs BBC.
BBC sebelumnya juga telah melakukan penelitian terhadap beberapa chatbot populer, termasuk Perplexity, dan menemukan bahwa banyak dari mereka menghasilkan ringkasan berita yang tidak akurat.’
Konten BBC sering kali disalahrepresentasikan, yang melanggar Pedoman Editorial BBC terkait penyampaian berita yang akurat dan netral. “Hal ini merusak reputasi BBC di mata publik dan merusak kepercayaan para pembayar lisensi TV di Inggris,” tulis BBC dalam suratnya.
Perplexity mengklaim dirinya sebagai “mesin jawaban” yang menyaring informasi dari berbagai situs terpercaya untuk menghasilkan tanggapan atas pertanyaan pengguna.
Namun, aktivitas yang dilakukan oleh Perplexity – dan banyak perusahaan AI lainnya – sering kali melibatkan praktik web scraping, yaitu penggunaan bot otomatis untuk mengambil data dari situs-situs di internet.
BBC menegaskan bahwa mereka melarang crawler Perplexity mengakses konten tertentu menggunakan file robots.txt. Tapi, menurut BBC, bot milik Perplexity tetap mengaksesnya, yang menunjukkan ketidakpatuhan terhadap aturan tersebut.
Sementara itu, Perplexity membantah klaim ini dan menyatakan bahwa mereka tidak melatih model AI dari konten situs, serta tidak membangun foundation model sendiri.
Sejak kemunculan AI seperti ChatGPT pada akhir 2022, isu penggunaan konten tanpa izin semakin disorot. Banyak kreator, media, dan lembaga menyerukan agar pemerintah memperkuat perlindungan hak cipta di era AI.
Kasus ini memperlihatkan ketegangan yang meningkat antara media tradisional dan perusahaan AI, terutama soal siapa yang berhak atas informasi dan bagaimana data seharusnya digunakan secara etis.
BBC sebelumnya juga pernah mengeluhkan fitur AI milik Apple yang menghasilkan ringkasan berita BBC secara tidak akurat — dan berhasil membuat Apple menangguhkan fitur tersebut.
Belum ada tanggapan resmi dari Perplexity AI mengenai ancaman gugatan ini. Namun, jika tuntutan BBC berlanjut ke pengadilan, ini bisa menjadi preseden penting yang menentukan masa depan hubungan antara media dan AI.
