Orientasi mahasiswa baru Mahad Aly Lirboyo
Kediri (Kemenag) — Ma’had Aly Lirboyo menggelar Orientasi Studi (Ospem) dan Pengenalan Mahad Aly Marhalah Tsaniyah (M2). Giat ini mengusung tema Taujih Ad-Dirasah wa Muqaddimah Al-Ma’had.
Orientasi diikuti 151 dari total 160 mahasantri Marhalah Tsaniyah Tahun Akademik 2025-2026. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan dan mempersiapkan mahasantri baru dalam menghadapi jenjang lanjutan. Fokus utamanya adalah membangun kesiapan, kemampuan, dan kemandirian mahasantri agar mereka dapat sukses menjalani proses perkuliahan sesuai dengan sistem yang berlaku.
Mudir Dua Ma’had Aly Lirboyo, K. Aminulloh Mahin, M.Pd, saat menjelaskan tata tertib dan peraturan perkuliahan, menekankan pentingnya keseriusan dalam mengerjakan tugas makalah. “Pembelajaran di jenjang Marhalah Tsaniyah sangat bergantung pada inisiatif mahasantri, sehingga mereka harus rajin membaca berbagai literatur turats dan mempersiapkan makalah untuk presentasi,” terangnya di Lirboyo, Minggu (18/5/2025).
Mudir Empat Ma’had Aly Lirboyo, Ust. Rifai Bachrun, M.Ag, mendorong tugas akademik berupa makalah, baik yang dikerjakan secara individu maupun kelompok, agar tidak hanya dikumpulkan di Ma’had Aly saja, melainkan juga diharapkan untuk dipublikasikan di jurnal-jurnal ilmiah bereputasi.
“Mahasantri yang berhasil menerbitkan artikel di jurnal Sinta 2 akan mendapatkan penghargaan khusus dari lembaga,” ujarnya.
Mudir Satu Ma’had Aly Lirboyo, KH. Dahlan Ridlwan, menyatakan bahwa perkuliahan ini sangat penting untuk membantu para mahasantri memperkuat, mengembangkan, dan memperkokoh pengetahuan mereka.
“Mata kuliah ushul fiqh dan fiqh, misalnya, diampu oleh dosen-dosen yang sangat kompeten, sehingga kalian harus memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kapasitas keilmuan,” ungkapnya.
Pada sesi penutup sebelum doa, KH. Atho’illah Sholahuddin Anwar, selaku Mudir ‘Am Ma’had Aly Lirboyo, menegaskan agar para mahasantri benar-benar serius dalam mengikuti perkuliahan. Kyai Atho’illah berharap mahasantri bersungguh-sungguh menjalani jenjang Marhalah Tsaniyah ini.
“Yang paling utama adalah menjaga kualitas perkuliahan, karena Ma’had Aly Lirboyo menjadi salah satu pilot proyek Kemenag dan dijadikan contoh bagi lembaga serupa lainnya,” tegasnya.
(A. Zaeini Misbaahuddin Asyuari/Ma’had Aly Lirboyo)