Smartphone kini telah menjelma menjadi sahabat setia miliaran orang di berbagai penjuru dunia. Melansir data dari Exploding Topics, lebih dari 7,21 miliar ponsel pintar sedang digunakan saat ini, atau hampir setara dengan jumlah seluruh penduduk bumi.
Fenomena ini menegaskan betapa cepatnya perangkat pintar menyatu ke dalam kehidupan sehari-hari dari berkomunikasi lewat pesan instan, menelusuri informasi secara real time, hingga mengatur keuangan digital.
Dominasi smartphone juga tercermin dari fakta bahwa hampir 90% ponsel yang beredar di pasar global bukanlah ponsel biasa, melainkan smartphone berfitur lengkap. Tren ini diperkirakan akan terus menguat, seiring inovasi teknologi dan penurunan harga perangkat yang membuka akses bagi lapisan masyarakat semakin luas.
Bahkan, dalam lima tahun terakhir, kenaikan pengguna smartphone setidaknya mencapai 5% setiap tahunnya, bukti nyata bahwa ponsel pintar bukan lagi barang mewah, melainkan kebutuhan esensial bagi hampir setiap orang.
Proyeksi menunjukkan bahwa jumlah smartphone akan terus menanjak, menciptakan peluang baru bagi bisnis perangkat keras, aplikasi, dan layanan digital. Industri smartphone global diprediksi tumbuh sekitar 3,09% pada 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebagai negara dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia kini menempati posisi keempat dalam daftar global pengguna smartphone, bahkan mengungguli Brasil, Rusia, dan Jepang.
Di peta global penetrasi smartphone, China memimpin dengan 974,69 juta pengguna dari total 1,43 miliar penduduk, mencerminkan adopsi ponsel pintar di level 68,4 persen. Angka ini menegaskan bagaimana ekosistem digital Tiongkok terus berkembang, didorong oleh inovasi lokal dan ketersediaan perangkat dengan berbagai rentang harga.
Tak kalah signifikan, India menempati peringkat kedua dengan 659 juta pengguna smartphone dari populasi 1,42 miliar jiwa, atau sekitar 46,5 persen penetrasi. Pasar smartphone Negeri Hindustan tumbuh pesat seiring meroketnya permintaan terhadap akses internet di kalangan generasi muda dan kian meluasnya jaringan 4G di wilayah perkotaan maupun pedesaan.
Di Amerika Serikat, 276,14 juta orang memegang smartphone, setara 81,6 persen dari 338,29 juta penduduk. Tingginya penetrasi ini menggambarkan kuatnya ketergantungan masyarakat AS pada perangkat mobile untuk belanja daring, media sosial, hingga layanan finansial berbasis aplikasi. Posisi ini juga menegaskan bahwa pasar AS tetap menjadi target utama produsen smartphone global.
Indonesia berada di urutan keempat dengan 187,7 juta pengguna dari total 275,5 juta penduduk, atau penetrasi 68,1 persen. Perkembangan e-commerce dan layanan keuangan digital kian mempercepat adopsi smartphone di Tanah Air, sementara persaingan antar-merek memastikan ketersediaan perangkat berkualitas dengan harga kompetitif.
Di Amerika Latin, Brasil menduduki peringkat kelima dengan 143,43 juta pengguna smartphone 66,6 persen dari populasi 215,31 juta menunjukkan bahwa ponsel pintar telah menjadi jendela utama warga Brasil untuk berkomunikasi, berbelanja, dan mengakses hiburan digital.
Rusia, dengan 106,44 juta pengguna smartphone dari 144,71 juta penduduk, meraih penetrasi 73,6 persen. Mereka mengandalkan perangkat mobile untuk mendukung kegiatan sehari-hari, mulai dari pesan instan hingga transaksi online.
Di sisi lain, Jepang mencatat 97,44 juta pengguna smartphone atau 78,6 persen penetrasi dari total penduduk 123,95 juta, menegaskan posisi negara ini sebagai salah satu pasar paling matang bagi inovasi mobile, dengan konsumen yang mengutamakan teknologi terkini dan layanan data cepat.
Secara keseluruhan, data ini menegaskan bahwa penggunaan smartphone tidak hanya menjadi indikator kemajuan infrastruktur digital, tetapi juga motor penggerak ekonomi digital di berbagai belahan dunia.
Berikut 10 negara dengan jumlah pengguna smartphone terbesar berdasarkan data Exploding Topics, Selasa (1/7/2025):
- China 974,69 juta pengguna smartphone (jumlah penduduk 1,43 miliar, penetrasi smartphone 68,4%)
- India 659 juta pengguna (penduduk 1,42 miliar, penetrasi 46,5%)
- Amerika Serikat 276,14 juta pengguna (penduduk 338,29 juta, penetrasi 81,6%)
- Indonesia 187,7 juta pengguna (penduduk 275,5 juta, penetrasi 68,1%)
- Brasil 143,43 juta pengguna (penduduk 215,31 juta, penetrasi 66,6%)
- Rusia 106,44 juta pengguna (penduduk 144,71 juta, penetrasi 73,6%)
- Jepang 97,44 juta pengguna (penduduk 123,95 juta, penetrasi 78,6%)
- Nigeria 83,34 juta pengguna (penduduk 218,54 juta, penetrasi 38,1%)
- Meksiko 78,37 juta pengguna (penduduk 127,5 juta, penetrasi 61,5%)
- Pakistan 72,99 juta pengguna (penduduk 235, penetrasi 82 juta 31%)