Dalam konteks Liverpool yang baru saja mencapai tonggak sejarah merengkuh gelar ke-20 Liga Inggris, setara dengan rivalnya Manchester United, pertanyaan abadi diajukan lagi: “Klub mana yang terbesar di Inggris?”.
Dengan perkembangan teknologi, halaman GIVEMESPORT mengandalkan AI – khususnya ChatGPT – untuk memberi peringkat 10 klub terbesar di negara berkabut tersebut berdasarkan faktor: sejarah, gelar, pengaruh global, dan jumlah penggemar.
Hasil? Pemeringkatan ini bukannya tanpa kontroversi, tetapi memiliki beberapa argumen yang layak direnungkan.
Manchester United Masih Menjadi Raja
Meski tertinggal dari Liverpool dalam performa terkini, AI masih menempatkan Man United di peringkat pertama. Dengan 20 kejuaraan, 3 Liga Champions, dan sejumlah legenda dari Busby Babes hingga era Sir Alex Ferguson, Setan Merah memiliki warisan yang besar.
Meskipun Old Trafford mengalami kemerosotan, pengaruh global Man United tetap tak tertandingi – itulah yang membuat mereka tetap berada di puncak, setidaknya dalam hal merek.
Liverpool Finis Kedua – Gelar Saja Tidak Cukup
Liverpool juga memiliki 20 gelar domestik dan 6 Liga Champions, lebih banyak dari United dalam hal trofi kontinental. Namun AI menilai faktor “periode dominasi yang panjang” dan liputan global, yang menempatkan tim yang memimpin Liga Inggris musim ini satu peringkat lebih rendah.
Namun tidak seorang pun dapat menyangkal posisi historis tim Merseyside – dari Bill Shankly, Bob Paisley hingga Jurgen Klopp – setiap era telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan.
Arsenal dan Man City – Dua Warna yang Kontras
Arsenal menempati posisi ke-3 berkat fondasi sejarah yang kokoh: 13 kejuaraan nasional, Piala FA terbanyak dalam sejarah, dan terutama musim tak terkalahkan 2003/04. Meski tidak memiliki salah satu gelar klub paling bergengsi di Eropa, The Gunners tetap diakui oleh AI atas konsistensi dan basis penggemar setianya.
Sebaliknya, Man City – yang berada di peringkat ke-4 – telah terangkat oleh kesuksesan luar biasa di bawah asuhan Pep Guardiola. Dengan 6 Liga Inggris dalam 7 musim terakhir, ditambah treble pada 2022/23, Man City adalah kekuatan saat ini.
Akan tetapi, sejarah mereka yang minim dan kurangnya basis penggemar global berarti mereka belum mampu melampaui Arsenal.
Chelsea, Spurs, Villa – Siapa yang Lebih “Layak”?
Chelsea finis di posisi kelima, mencerminkan lompatan dari era Roman Abramovich. 2 Liga Champions dan sejumlah gelar domestik memberi mereka keunggulan, meskipun ada ketidakpastian era pasca-Abramovich.
Posisi keenam Tottenham – di atas Aston Villa – kontroversial, karena Villa memiliki tujuh gelar liga dan satu Piala Eropa, sementara Spurs hanya memiliki dua.
Namun, stadion baru, daya tarik komersial, dan kehadiran yang stabil di Liga Premier membantu Spurs mencetak poin dalam aspek modern.
Sisanya: Newcastle, Everton dan Leeds – “Raksasa yang Sedang Tidur”
Tiga nama terakhir merupakan klub dengan sejarah gemilang tetapi telah mengalami kemunduran selama bertahun-tahun. Newcastle tengah bangkit berkat pemilik baru mereka yang kaya, sementara Everton tengah berjuang untuk tetap bertahan di liga dan Leeds masih berjuang untuk mendapatkan kembali kejayaan mereka sebelumnya.
AI menyebut mereka sebagai “raksasa yang sedang tidur” – yang memang benar, dan juga mengingatkan kita bahwa sejarah, betapapun gemilangnya, tetap membutuhkan masa kini sebagai tumpuan.
Tidak ada peringkat yang mutlak. Namun jika melihat gambaran keseluruhannya – dari tradisi, pencapaian hingga pengaruh – pemeringkatan AI sangat masuk akal.
Banyak orang mungkin tidak setuju dengan setiap posisi, tetapi mereka pasti akan menganggukkan kepala: dalam sepak bola Inggris, kejayaan tidak hanya terletak pada masa lalu atau masa kini – tetapi pada bagaimana klub menggabungkan keduanya.